Minggu, 12 Februari 2012

KEUTAMAAN DZIKIR DAN SHALAWAT


BISMILLAHIR-ROHMANIR-ROHIM

Firman Allah Swt: “Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat(pula) kepadamu(dengan memberikan rahmat dan pengampunan). Dan bersyukurlah kepada-Ku, serta jangan ingkar(pada nikmat-Ku. (QS. Al-Baqarah:152)

Firman Allah Swt: “Hai orang-orang yang beriman berdzikirlah yang banyak kepada Allah(dengan menyebut nama-Nya).(QS. Al-Ahzaab: 42)

Firman Allah Swt: “Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, maka Allah menyediakan untuk mereka pengampunan dan pahala yang agung.(QS. Al-Ahzaab: 35)

Firman Allah Swt: “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut (pada siksa-Nya), tidak mengeraskan suara, dipagi dan sore hari. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”.(QS. Al-A’raf: 205)

Rasulullah Sallallohu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perumpamaan orang yang menyebut (nama) Tuhannya dengan orang yang tidak menyebut (nama)-Nya, laksana orang hidup dengan orang yang mati”. (H.R. Bukhari)

Rasulullah Sallallohu ‘alaihi wasallam bersabda: “Maukah kamu, aku tunjukkan perbuatanmu yang terbaik, paling suci di sisi rajamu (Allah), dan paling mengangkat derajatmu; lebih baik darimu dari infaq emas dan perak, dan lebih baik bagimu dari pada bertemu dengan musuhmu, lantas kamu memenggal lehernya atau mereka memenggal lehermu?”. Para shahabat yang hadir berkata: “Mau wahai Rasulullah !”. Beliau bersabda ” Dzikir kepada Allah Yang Maha Tinggi.” (Shahih Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Allah Ta’ala berfirman dalam hadits Qudsi ; “Aku tergantung persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya(memberi rahmat dan membelanya) bila dia menyebut nama-Ku. Bila dia menyebut nama-Ku dalam dirinya, Aku menyebut namanya dalam diriku. Bila dia menyebut nama-Ku dalam perkumpulan orang banyak, Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih banyak dari mereka. Bila dia mendekat kepada-Ku sejengkal(dengan melakukan amal shaleh atau berkata baik), maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Bila dia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Bila dia dating kepada-Ku dengan berjalan(biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat(lari). (H.R. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :“Sungguh, manusia yang paling utama di sisiku kelak di hari kiyamat, yaitu mereka yang paling banyak bershalawat kepadaku.”

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Janganlah kau buat hari raya rumahku ini(ramai-ramai di dalamnya), dan jangan pula kau jadikan rumah-rumahmu sebagai kuburan(sepi), bershalawatlah kepadaku dimanapun kalian berada, karena shalawatmu itu pasti akan sampai kepadaku”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :Jibril datang kepadaku dan berkata;” Ya Muhammad tiadak seorang yang bershalawat atasmu, kecuali 70.000 Malaikat bershalawat kepadanya, dan siapa di shalawati Malaikat sekian banyak ini adalah tergolong orang ahli sorga”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : Tiadak do’a kecuali terdapat hijab diantaranya dengan diantara langit, hingga bershalawat atas Nabi Saw, maka apabila di bacakan shalawat Nabi, terbukalah hijab dan di terimalah do’a tersebut, namun jika tidak demikian, kembalilah do’a itu kepada pemohonnya’.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : ”Siapa bershalawat kepadaku penuh hormat mengagungkan aku, maka shalatnya bakal menjelma menjadi seorang malaikat bersayap dua, satu di kutub timur dan yang kedua di kutub barat, kedua kakainya dibawah bumi ke tujuh, lehernya melekat ke ‘Arasy, dan Allah berfirman kepadanya;”Hai Malaikat, bershalawatlah untuk hambaku ini, sebagaimana ia telah bershalawat kepada Nabi-Ku Muhammad Saw, maka malaikat itupun melaksanakan tugasnya, bershalawat kepadanya hingga hari kiamat”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :Sejumlah malaikat datang kepadaku,ya’ni Jibril, Israfil, ‘Izra’il dan Mika’il As. Lalu Jibril berkata; “Ya Rasulullah siapa yang bershalawat kepadamu 10 kali, maka akulah yang bertindak dengan tangannya dan aku lintaskan di atas shirat”. Dan Mika’il berkata;” Akulah yang memberikan minum dari telagamu”. Israfil berkata;”Aku bersujud kepada Allah, tidak akan mengangkat kepala hingga Allah mengampuni dosanya”. Izra’il berkata;”Aku cabut ruhnya seperti mencabut ruh-ruh para Nabi As”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :“Tiadak suatu kaum yang berhimpun di suatu tempat yang tidak bershalawat Nabi, kecuali kecelakaan menimpa mereka, seandainya masuk sorga pasti tidak bakal tahu pahala mereka”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :Siapa bershalawat 10 kali kepadaku di waktu pagi dan 10 kali di waktu petang, maka Alllah akan menyelamatkannya dari goncangan besar yang mengejutkan kelak di hari kiamat, dan ia di himpun berikut para Nabi dan Shiddiqin yang telah diberi ni’mat oleh Allah Swt”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :“Ketika orang mu’min bershalawat atasku, maka malakal maut menggegamnya dengan izin Allah, ia menyampaikannya ke makamku, katanya;”Ya Muhammad, bahwasannya si anu bin anu umatmu telah bershalawat atasmu”. Maka akupun berkata “Katakanlah kepadanya, dariku sepuluh shalawat dan sampaikan pula padanya syafaatnya wajib bagimu”. Kemudian Malakal Maut itu naik ke Arasy, ia berkata:” Ya Tuhan, bahwasannya si anu bin anu telah bershalawat atas kekasihMu(Nabi Muhammad) satu kali”. Lalu di jawab “Sampaikanlah padanya dari-Ku sepuluh shalawat. Kemudian setiap huruf shalawat di jadikan malaikat 360 kepala, setiap kepala 360 wajah, setiap wajah 360 mulut, setiap mulut360 lidah yang semuanya berbicara memuji kepada Allah Swt. Dengan menggunakan 360 macam bahasa, yang pahala semua itu di peruntukan orang mu’min yang bershalawat atas Nabi Saw. Hingga hari kiamat”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :“Siapa bershalawat kepadaku pada hari jum’at 100x, maka ia dataing kelak di hari kiamat dei barengi nur/cahaya, apabila nur tersebut di buat menyinari semua makhluk,pasti memadai”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :“Jibril baru saja keluar dari tempatku tadi, ia khabarkan kepadaku dari Tuhan ‘Azza wa Jalla, Dia berfirman; “Siapa dari orang islam yang bershalawat kepadamu satu kali, maka Aku dan para malaikatKu bershalawat atasnya 10 kali”. Oleh sebab itu bershalawatlah kepadaku sebanyaknya pada hari jum’at sebagai penghormatan atasku”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :“Perhatikan, aku akan mengungkap tentang manusia yang paling kikir dan paling lemah, yaitu orang yang namaku disebut disisinya, tidak mau bershalawat kepadaku”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :“Siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah memberikan shalawat kepadanya 10x, dan siapa bershalawat kepadaku 10x, maka Allah berikan shalawat kepadanya 100x, dan siapa yang bershalawat kepadaku 100x, maka Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari kemunafikan dan kebebasan dari api neraka dan Allah akan menempatkannya dihari kiamat beserta para syuhada, Maka perbanyaklah shalawat kepadaku ketika disebutkan namaku, karena akan menjadi kafarat dari keburukan-keburukanmu”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah memberikan shalawat kepadanya 10x, dan siapa bershalawat kepadaku 10x, maka Allah berikan shalawat kepadanya 100x, dan siapa yang bershalawat kepadaku 100x, maka Allah berikan shalawat kepadanya 1000x, , dan siapa yang bershalawat kepadaku 1000x, maka Allah akan mengharamkan jasadnya masuk kedalam neraka”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Siapa yang bershalawat kepadaku satu kali dari ummatku dengan hati yang tulus, maka Allah bershalawat kepadanya 10 shalawat, mengangkat 10 derajat, di tuliskan padanya 10 kebaikan dan di hapuskan 10 keburukan”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Siapa yang bershalawat kepadaku 1000x dalam sehari, maka tidak akan mati sebelum melihat tempatnya di dalam surga”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Siapa yang bershalawat setiap hari 100x kepadaku, maka Allah akan kabulkan 100 hajatnya, seringan-ringannya hajat adalah di bebaskannya dari api neraka”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Siapa yang bershalawat kepadaku 500x setiap hari, maka dia tidak akan fakir sepanjang hidupnya, maksudnya tidak memerlukan bantuan orang lain selamanya”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Jibril berkata; “Ya Muhammad, Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla berfirman ” Siapa yang bershalawat kepadamu 10x, maka pasti dia aman dari murka-Ku”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku di hari jum’at, karena malaikat Jibril barusan datang kepadaku dari Tuhannya Allah ‘Azza wa Jalla berfirman;”Tiadak seorang muslim yang membaca sholawat satu kali di atas permukaan bumi ini, kecuali Aku dan para malaikat-Ku bershalawat kepadanya sepuluh kali”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku di hari jum’at, karena shalawat ummatku akan diperlihatkan kepadaku setiap hari jum’at, siapa yang lebih banyak bershalawat kepadaku, maka dialah yang paling dekat kedudukannya denganku”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku di hari dan malam jum’at, siapa yang membacanya, maka aku akan menjadi saksi dan memberikan syafaat kepadanya di hari kiamat”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Siapa yang bershalawat kepadaku 100x pada hari jum’at, maka diampuni kesalahannya 80 tahun”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Siapa yang bershalawat kepadaku 1000x pada hari jum’at, maka tidak akan mati sebelum melihat tempatnya di dalam surga”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : ” Siapa yang bershalawat kepadaku pada hari jum’at, maka dia akan menjadi syafaat baginya pada hari kiamat”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Siapa yang shalat ashar pada hari jum’at dan membaca(shalawat) sebelum melaksanakannya” Allaahumma sholli ‘ala Muhammadin Nabiyyil ummiyyi, wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallim tasliiman” 80x. Maka di ampuninya dosa 80 tahun dan di tuliskannya sebagai ibadah 80 tahun”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Bershalawat kepadaku akan menjadikan cahaya pada hari kiamat ketika gelapnya ash-Ahirath,oleh sebab itu, perbanyaklah bershalawat kepadaku”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Siapa senang ingin bertemu dengan Allah Swt dan Dia ridlo kepadanya, maka perbanyaklah shalawat kepadaku”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Siapa yang merasa sulit hajatnya, hendaklah memperbanyak shalawat kepadaku, karena dengan bershalawat akan menghilangkan kegelisahan, kesedihan hati, kesusahan, memperbanyak rizki dan di penuhi segala hajat (kebutuhan)”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Siapa yang merasa sulit segala sesuatunya, hendaklah memperbanyak shalawat kepadaku, karena dengan bershalawat akan melepaskan semua belenggu(ikatan) dan menghilangkan kesusahan”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Sebanyak-banyaknya istri kalian di dalam surga adalah sebanyak-banyaknya kalian membaca shalawat kepadaku”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Seutama-utamanya manusia denganku pada hari kiamat adalah mereka yang lebih banyak bershalawat kepadaku”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Tiga (perkara) yang akan mendapat naungan ‘Arasy Allah pada hari kiamat, di hari yang tiadak naungan kecuali naungan-Nya”. Di katakana kepadanya; “Siapa Ya Rasulallah?..”, Beliau bersabda;”Orang yang memberikan jalan keluar dari kesusahan ummatku, Yang menghidupkan sunnahku dan Yang memperbanyak bershalawat kepadaku”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Tidaklah suatu kaum duduk di suatu tempat, lalu sesudahnya tidak bershalawat kepadaku, kecuali perpisahan mereka sangatlah busuk melebihi busuknya bangkai”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Siapa meninggalkan shalawat kepadaku, berarti mereka telah lupa/menyimpang dari jalan sorga”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Do’a dan shalat bergantungan di antara langit dan bumi, tidak sampai kepada Allah Swt, sehingga di bacakan shalawat atas Nabi Saw”.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Bahwasanya diantara umatku ada kaum-kaum yang de seru oleh Allah kelak di hari kiamat: “Hai sekalian hamba-hamba-Ku, masuklah ke sorga”, lalu mereka pun terlantar di padang terbuka(di hari kiamat) dari petunjuk Allah ke sorga. Dan ketika di Tanya, siapakah mereka itu ya Rasul? Jawabnya:”Yaitu orang-orang yang enggan bershalawat kepadaku akibat lupa dan lengah sewaktu namaku di sebut-sebut di hadapan mereka”.

Inilah kiranya hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. Yang berkenaan tentang keutamaan bershalawat. Hadits-hadits ini saya ambil dari kitab “Afdlolu al-Shalawaat ‘alaa Sayyidi al-Saadaat” karangan Asyaikh Yusuf bin Isma’il al-Nabhaani dan tukilan dari kitab “Durrotu al-Naashihiin” karangan Syaikh ‘Utsman bin Hasan bin Ahmad al-Syaakir al-Khaubawi. Mungkin dalam hati kecil Anda tersisa pertanyaan yang menyala-nyala “Apakah wajib hukumnya membaca shalawat kepada Nabi Saw?… Saya jawab “Membaca shalawat Nabi Saw, hukumnya adalah wajib secara jumlah, merujuk pada firman Allah Swt dalam surat al-Ahzaab ayat 56 “Yaa ayyuhalladziina aamanuu shalluu ‘alaihi wa sallimuu tasliimaa” Yang artinya ; “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi, Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian kepadanya dan ucapkanlah salam kepadanya sesempurnanya”. Dalam ayat tersebut ada kata “shalluu” yang artinya bershalawatlah. Kata “shalluu” adalah “fi’il amar” atau fi’il yang menunjukan arti perintah, setiap perintah berarti wajib hukumnya untuk di ta’ati, lebih-lebih ini adalah perintah Allah Swt. Bukankah Anda lihat bahwa shalawat adalah termasuk rukun dari rukun-rukun shalat, berarti membacakan shalawat di dalamnya adalah hukumnya wajib, jika tidak, maka shalatnya tidak akan diterima oleh Allah Swt. Ada pula yang menjelaskan bahwa seseorang wajib bershalawat kepada Nabi Saw. Ketika nama Beliau di sebut-sebut di sisinya, menunjuk pada sabda Nabi Saw. : “Sungguh, rendah dan hina lagi kecewa, orang yang di sebut-sebut namaku disisinya, ia tidak mau bershalawat kepadaku, masuklah ia ke neraka dan di jauhkan dari rahmat Allah”.

Apa fungsi bershalawat kepada nabi, sedangkan Allah dan para malaika-Nya sudah menyampaikannya?… Bukankah beliau adalah manusia paripurna, sudah di jamin keselamatannya, sudah di ampuni dosa-dosanya yang terdahulu maupun yang akan datang?… Tidakkah shalawat kita hanyalah sepercik sinar lilin di hadapan matahari?…

Al-Imam Fakhru al-Roozi membantu menjawabnya, ” Shalawat kepada Nabi itu bukan karena beliau membutuhkannya, bahkan shalawat para malaikat pun tidak beliau butuhkan setelah ada shalawat dari Allah kepadanya. Namun semua itu demi menunjukkan kebesaran dan ke agungan Nabi Saw., sebagaimana Allah mewajibkan kita berdzikir menyebut Nama-Nya, padahal pasti Dia tidak membutuhkan semua itu. Senada dengan Al-Imam Fakhru al-Roozi, Ibnu Qoyyim lalu menambahkan, ” Jika Allah dan para malaikat-Nya saja bershalawat kepada Nabi, kalian juga harus bershalawat kepadanya. Kalian lebih berhak memanjatkan shalawat dan salam kepadanya, karena kalian telah mendapatkan berkah risalah yang di embannya dan telah di beri kabar gembira oleh makhluk yang paling mulia di dunia dan di akhirat ini. Dengan kata lain shalawat kita juga merupakan bentuk syukur atas segala jasa Nabi yang telah menuntun kita ke jalan kebenaran serta menyebut-nyebut keistimewaan dan jasa beliau untuk di jadikan panutan dalam kehidupan.

Bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw, adalah ibarat kunci pembuka kemurahan hati Allah Swt. Dari Abu Hurairah r.a. Nabi Saw. Bersabda:“ : “Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali”.(HR.Muslim). Ibnu Atha’illah berpeasan, “Seandainya seumur hidup engkau melakukan seluruh amal ketaatan, lalu Allah memberimu satu shalawat saja, tentu satu shalawat itu lebih berat daripada semua amal ketaatanmu selama hidup. Sebab engkau bershalawat sesuai dengan kapasitas kemampuanmu, sementara Allah bershalawat sesuai dengan Rububiyyah (sifat ketuhanan)-Nya. Ini baru satu shalawat. Lalu, bagaimana jika Allah bershalawat untukmu sebanyak sepuluh kali atas setiap bershalawat satu kali atas Rasul Saw.!…

Ketika kita sampaikan terima kasih kita ats Nabi melalui bershalawat kepadanya, jutaan malaikat ganti mendoakan kita. Shalawat kita itu seakan menjadi sepercik sinar lilin yang kemudian di pantulkan kembali menjadi cahaya matahari!.. Suatu hari Rasulullah Saw. datang dengan wajah berseri-seri dan bersabda:“Malaikat Jibril datang kepadaku dan berkata,” Sangat menyenangkan untuk engkau ketahui wahai Muhammad bahwa untuk satu shalawat dari seseorang umatmu akan ku imbangi dengan sepuluh do’a baginya dan sepuluh salam bagiku akan kubalas dengan sepuluh salam baginya.’” (HR. An-Nasa’i). Dalam hadits lain Rasulullah Saw. bersabda ,”Kalau orang bershalawat kepadaku, maka malaikat juga akan mendo’akan keselamatan yang sama baginya, untuk itu bershalawatlah, baik sedikit ataupun banyak.” (HR.Ibnu Majah dan Thabrani).

Tentu saja butuh tulisan banyak bila bila saya camtumkan tentang keutamaan bershalawat di blog ini. Cukuplah saya pilihkan sebuah alasan ringan sebagai hasil ringkasan dari berbagi riwayat pillihan.


Menurut Ahmad bin ‘Ujaibah dalam Haqaa’iqul-Anwar, setidaknya ada 41 keutamaan dan keuntungan dari bershalawat kepada Nabi Saw.

1. Menaati perintah Allah untuk bershalawat.

2. Meneladani Allah dalam bershalawat.

3. Meneladani para malaikat Allah dalam bershalawat.

4. Memperoleh sepuluh shalawat dari Allah untuk satu kali bershalawat pada Nabi Saw.

5. Meninggikan sepuluh derajat.

6. Mendapatkan sepuluh kebaikan.

7. Menghaspus sepuluh keburukan.

8. Memudahkan terkabulnya do’a.

9. menjadi jaminan syafaat Nabi Saw.

10. Menjadi factor diampuninya dosa dan di tutupnya aib.

11. Menjadi sebab tercukupinya kepentingan hamba.

12. Menjadi perekat kedekatan kepada Nabi Saw.

13. Mengantarkan kepada maqam kejujuran.

14. Membantu pemenuhan kebutuhan.

15. Menjadi sebab curahan rahmat Allah dan permohonan do’a para malaikat.

16. Menyucikan pembacanya.

17. Pemberi kabar gembira tentang surga sebelum meninggal dunia.

18. Menyelamatkan dari masa-masa berat di akhirat.

19. Mendapatkan balasan shalawat dan salam dari Nabi Saw.

20. Memperkuat ingatan atau membuat ingat apa yang di lupakan pembacanya.

21. Mewangikan majelis atau memperindah pertemuan dan menghindarkan kita dari menyesal karena merugi pada hari kiamat.

22. Menghilangkan kefakiran.

23. Menghilangkan sifat kikir.

24. Menimbulkan kecintaan orang dan mengantarkan kepada dengan Rasul dalam mimpi.

25. Menjadi teman perjalanan menuju surga.

26. menyelamatkan dari derita kekurangan karena sepinya shalawat dalam suatu majelis.

27. Penyempurna pembicaraan setelah pujian kepada Allah Swt.

28. Menjadi sebab suksesnya hamba meniti shirat.

29. Membebaskan hamba dari mengentengkan shalawat nabi.

30. Menjadi sebab turunnya pujian baik dari Allah diantara langit dan bumi.

31. Meraih kasih sayang Allah.

32. Menjadi sumber keberkahan hidup.

33. Mengukuhkan keimanan dengan kian karibnya dengan Nabi Saw.

34. Meraih cinta Rasulullah dan menjadi kekasihnya.

35. Menjadi sumber hidayah dan menghidupkan hati.

36. Memperbaiki perangai pembacanya.

37. memperkukuh pijakan hidup dan memperkuat sikap optimis.

38. Menunaikan shalawat sebagai hak Nabi dan mensyukuri ke hadirannya sebagai nikmat terbesar bagi kita.

39. Mangandung dzikir kepada Allah, mensyukuri dan mengenal nikmat-Nya.

40. Shalawat Nabi merupakan do’a bagi kita dan di perintah oleh Allah Swt. Jadi, bershalawat meningkatkan kualitas penghambaan kita.

41. Terbentuknya pribadi luhur Nabi dalam diri. Inilah keuntung terbesar dan mulia.



II. 42 Kelebihan selawat ke atas nabi s.a.w

Al-Sheikh Abdul Qadir Al-Jelani Al-Hasani menyatakan kelebihan berselawat ke atas nabi di dalam kitabnya Al-Safinah al-Qadiriyah. Beliau meriwayatkan drpd Ibnu Farhun berkata ” Berselawat kepada nabi Muhammad s.a.w. itu mempunyai empat puluh dua kelebihan. Perkara ini tertulis dalam kitabnya Hadaiq Al-Anwar”
1. melaksanakan perintah Allah s.w.t
2. bersamaan dengan selawat Allah s.w.t. kepada Rasulullah S.a.w.
3. mendapat ganjaran 10x selawat drpd Allah atas setiap kali selawat yang diucapkan ( selawat drpd Allah s.w.t. bererti rahmat
4. bersamaan dengan selawat para malaikat
5. dikurniakan oleh Allah s.w.t. 10x dari darjat atas setiap satu-satu selawat
6. dituliskan oleh malaikat 10x kebaikan atas setiap selawat
7. dihapuskan oleh Allah s.w.t. 10x kejahatan atas setiap selawat
8. segala doa akan diperkenankan oleh Allah s.w.t.
9. mendapat syafaat dprd Rasulullah s.a.w.
10. mendapat keampunan Allah s.w.t. dan akan ditutup segala keaiban
11. Allah s.w.t. akan menutupi segala dukacita
12. dikurniakan maqam hampir kepada Rasulullah s.a.w.
13. mendapat darjat al-sidq
14. ditunaikan segala hajat
15. selamat sejahtera pada hari kiamat
16. Allah s.w.t dan para malaikat akan berselawat ke atas individu yang berselawat
17. mendapat khabar gembira daripada Allah s.w.t. dengan balasan syurga
18. selamat sejahtera pada huru-hara hari kiamat
19. Rasulullah s.a.w. akan menjawab secara langsung ke atas setiap selawat yang dibacakan
20. mudah mengingat semula perkara-perkara yang lupa
21. mendapat kedudukan yang baik pada hari kiamat serta tidak akan kecewa pada hari itu
22. tidak akan merasai fakir
23. terpelihara dari dihinggapi sifat bakhil
24. mendapat kesejahteraaan drpd doa Rasulullah s.a.w
25. selawat akan menjemput setiap pengucapnya ke jalan syurga
26. menjauhkan seseorg itu drpd terlibat dalam majlis-majlis yang tidak disebut padanya nama Allah dan rasulNya atau drpd majlis-majlis lagha
27. berselawat menyempurnakan kalam pujian Allah s.w.t. apabila disebut “Alhamdulillahirabbil’alamin” di dalam doa, maka akan disambut selepas itu dengan selawat ke atas Nabi Muhammad s.a.w
28. selamat melintasi titisan sirat al-mustaqim pada hari kiamat
29. terpelihara drpd sifat kasar dan gelojoh
30. disambut oleh Allah s.w.t. pada hari kiamat dengan kata-kata pujian yang lunak
31. mendapat keberkatan Alalh
32. mendapat kesempurnaan iman
33. kasih dan cinta kepada Rasulullah s.a.w.
34. mendapat hidayah daripada Allah dan dikurniakan hati yang sentiasa hidup mengingati Allah s.w.t.
35. setiap selawat yang dibaca akan dibentagkan di hadapan Rasulullah s.a.w. secara langsung
36. teguh pendirian dengan kebenaran
37. berselawat bererti kita menunaikan sebahagian daripada hak-hak Rasulullah
s.a.w. kea tas diri kita. di samping itu ia dianggap mensyukuri nikmat Allah s.w.t. yang mengurniakan dan mengutuskan Rasulullah s.a.w. kepada kita.
38. berselawat juga bererti zikrullah, bersyukur serta mengiktiraf segala nikmat yang dikurnikan oleh Allah s.w.t.
39. mendapat balasan rahmat yang luas daripada Allah s.w.t.
40. berselawat bereti melengkapkan pengertian berdoa dan memohon kepada Allah s.w.t. ke atas Rasulullah s.a.w. dan kepada diri sendiri
41. antara kelebihan yang paling hebat kepada setiap individu ialah akan terjelma gambaran Rasulullah s.a.w. dalam jiwanya
42. dikurniakan oleh Allah s.w.t. maqam seorang Syeikh dan Murabbi.



Saudaraku, memang tidak sederhana menyelami ke agungan shalawat Nabi. Karena setiap kata dan huruf dalam shalawat yang kita ucapkan mengandung atmosfer ruhani yang sangat dahsyat. Kedahsyatan itu, tentu, karena posisi Nabi Muhammad Saw, sebagai hamba Allah, Nabi-Nya, Rasul-Nya, Kekasih-Nya dan Cahaya-Nya. Dan, semesta raya ini di ciptakan dari Cahaya Muhammad. Maka setiap detak huruf dalam shalawat pasti mengandung elemen metafisik yang luar biasa.

“Shalawat adalah cahaya penerang sanubari, kekuatan bagi hati, ketenangan bagi jiwa, kesejukan bagi mata, wangi kasturi bagi mejelis pertemuan, kenikmatan bagi hidup, zakat bagi umur, keindahan bagi hari-hari, dan merupakan penghilang kesedihan dan kesusahan.Shalawat bisa mendatangkan kebahagiaan, kelapangan dada, kesempurnaan nikmat dan keagungan cahaya”

Jumat, 10 Februari 2012

Allah Tidak Akan Menguji Seseorang


Allah tidak akan memberikan beban hidup seseorang, melainkan menurut kadar kemampuannya


Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para mahasiswanya: “Seberapa berat menurut anda kira-kira segelas air ini?” Para mahasiswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr. “Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama saya memegangnya,” kata Covey.
“Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat.”
********************
STRES, salah satu jenis gangguan jiwa ringan yang bisa dialami oleh siapa saja. Mulai dari anak-anak, remaja, orang tua sampai lansia, dengan kadar gangguan yang berbeda-beda.
Faktor penyebabnya pun bisa beragam pula. Seorang remaja bisa stres karena kesulitan belajar atau putus cinta. Orang tua bisa stres karena memikirkan tingkah polah anak-anaknya yang susah diatur dan suka memberontak.
Bahkan, seseorang bisa stres berat hanya karena hewan peliharaan kesayangannya mati. Masih banyak lagi faktor pemicu stres (stressor) dengan tingkat yang berbeda-beda, dari stressor ringan sampai stressor berat. Berat ringannya stressor relatif pada setiap orang.
Misalnya, stres yang dialami oleh si A bisa dianggap ringan, tetapi belum tentu dianggap ringan oleh si B. Bisa jadi stres yang di alami si A dianggap berat oleh si B. Jadi, berat dan ringannya beban stres tergantung orang yang memikulnya.
Munculnya stres seringkali diakibatkan oleh beratnya beban hidup yang kita pikul. Menurut Covey, beban hidup kita sama seperti gelas berisi air yang diangkat oleh tangan kita. Terkadang kita merasa beban hidup kita terlalu berat dan tidak bisa teratasi lagi, sampai-sampai kita merasa putus asa.
Padahal Allah SWT tidak akan pernah memberi suatu masalah atau beban hidup diluar kemampuan kita, sebagaimana firman-Nya;
“Allah tidak akan memberikan beban hidup seseorang, melainkan menurut kadar kemampuannya.” (Q.S. Al-Baqarah 2 : 233).
Dalam Islam, stres merupakan penyakit jiwa yang perlu diobati dengan pendekatan yang tercantum dalam Al-Qur’an dan Hadits. Ada empat cara dalam menyembuhkan penyakit stres, antara lain;
Pertama, Tanamkan Jiwa Sabar.
Sabar, membuat seseorang selalu merasa tenang dan tenteram, hatinya selalu bersyukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT., sehingga orang-orang yang sabar hidupnya selalu merasa berkecukupan.
Dia tidak pernah meminta sesuatu yang bukan haknya, karena Allah SWT. akan memberikan balasan kepada orang-orang yang bersabar berupa kenikmatan surga, sebagaimana firman-Nya:
“Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik (surga) dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. An-Nahl 16 : 96)
Sabar merupakan pondasi utama dalam menghadapi berbagaimacam ujian. Ujian yang menimpa diri kita harus dibarengi dengan positif thinking (berbaik sangka) kepada Allah SWT. Sebab dibalik ujian yang menimpa diri kita, tentu ada hikmah yang akan kita dapatkan. Oleh karena itu, Allah SWT menyatakan didalam firman-Nya,
“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun’ (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nyalah kami akan kembali). Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. (Q.S.Al-Baqarah 2 : 155-157)
Hidup di dunia ini akan diwarnai oleh berbagai macam ujian. Setelah ujian yang satu dilaluinya maka akan dihadapkan pada ujian berikutnya, sampai berakhirnya kehidupan di dunia ini.
Stres merupakan tangga ujian untuk mengukur keimanan seseorang. Ketika seseorang stres, kemudian dia bersabar, maka dia telah melangkah satu tahap dalam menuju keimanan yang sempurna.
Kedua, Barengi dengan Rasa Syukur.
Setelah jiwa kita dipenuhi dengan kesabaran, maka barengilah dengan jiwa syukur. Karena, Jiwa yang sabar akan melahirkan manusia yang pandai bersyukur.
SYUKUR seringkali diartikan dengan “menggunakan nikmat Allah yang diterima sesuai dengan tujuan yang dikehendaki oleh-Nya”. Misalnya, nikmat harta harus diinfakkan, ilmu harus diamalkan, umur untuk ibadah dan sebagainya.
Syukur juga bisa berarti mengungkapkan keringanan hati lantaran kenikmatan yang diberikan Allah SWT., dengan cara taat melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Jadi, syukur punya makna yang luas.
Tidak sekedar getaran terima kasih dalam hati, mengucapkan dalam lidah atau mengadakan syukuran, tetapi yang lebih penting ialah memanfaatkan semua karunia Allah pada jalan yang diridhai-Nya. Misalnya, Allah mengaruniai akal kepada manusia, maka gunakanlah akal itu untuk berpikir, mempelajari hingga mampu membuahkan pemikiran-pemikiran yang baik dan benar.
Allah mengkaruniakan manusia anggota tubuh yang sempurna, maka harus dimanfaatkan untuk ibadah dan melakukan hal-hal yang berguna bagi kesejahteraan hidup. Allah SWT berfirman:
“…Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu…”. (Q.S. Lukman 31 : 14).
Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah saw bersabda, “Orang yang tidak mau berterimakasih kepada manusia, tentu tidak akan bersyukur kepada Allah.”
Ketika kita stres karena banyaknya masalah yang kita hadapi, kemudian kita bersabar dan mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita, maka insya Allah stres yang kita alami dapat disembuhkan, paling tidak dapat diminimalisir.
Ketiga, Bangun Jiwa Optimis.
Optimis adalah suatu sikap yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal. Sikap optimis ini merupakan sikap yang sangat dianjurkan dalam Islam, sebagaimana firman-Nya,
”Janganlah kamu bersikap lemah (pesimis), dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamu adalah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (Q.S. Ali Imran 3 : 139).
Sikap optimis haruslah mengalahkan pesimis yang bisa jadi menyelinap dalam hati kita. Untuk itulah jika ingin hidup sukses, kita harus bisa membangun rasa optimis dalam diri.
Optimis yang dihasilkan dari rasa tawakal inilah yang menjadikan Rasulullah SAW beserta sahabat mampu memenangkan peperangan yang tercatat dalam sejarah dunia, mulai dari perang Badar hingga peperangan di masa kekhalifan Islam sampai berabad-abad lamanya.
Karena itu, optimisme adalah kemampuan untuk percaya bahwa hidup memang tidak mudah, tetapi dengan upaya baru, hidup akan menjadi lebih baik. Optimisme adalah kemampuan melihat sisi terang kehidupan dan memelihara sikap positif yang realistis, bahkan dalam situasi sulit sekalipun.
Optimis berarti berusaha semaksimal mungkin dalam mencapai target atau standar yang ideal.
Keempat, Panjatkan Doa Setiap Saat.
Yang paling penting dalam mengatasi stres (beban hidup) adalah memperbanyak doa. Karena doa merupakan kekuatan yang Maha Dahsyat, yang mampu menyelesaikan setiap permasalahan hidup. Dalam Al-Quran, Allah SWT telah mengajarkan kepada kita tentang doa dalam mengatasi masalah, yaitu;
لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat (stres) sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma`aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (Q.S. Al-Baqarah 2 : 286)
Inilah empat amalan yang perlu kita amalkan ketika dihadapkan pada permasalahan hidup. Wallahu A’lam.

SIKAP ANAK KEPADA KEDUA ORANG TUA-NYA


1.  “ Dan Kami wajibkan kepada manusia berbuat kebaikan terhadap ibu bapak-nya “ ( Al ‘Ankabuut , 29 : 8 )  , “ Berbuat baiklah terhadap kedua orang Ibu Bapak . . . . . . . . , demikianlah itu yang diperintahkan oleh Tuhan-mu kepadamu . . . “ ( Al An’aam , 6 : 151 ) , “ Pergaulilah keduanya (ayah-ibu) di dunia dengan baik. ( Luqman ,31 : 15) ,  “ Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu , hanya kepada-Ku-lah kembali-mu.” ( Lukman , 31 : 14-15 ) ,

2.     “ Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang ibu – bapak-nya , ibunya mengandung nya dengan susah payah dan melahirkannya dengan men - derita kesulitan ( pula ) mengandung -nya sampai menyapih-nya adalah tiga puluh bulan. Sehingga apabila anak itu mencapai dewasa dan mencapai usia empat puluh tahun , dia berkata , “ Ya Tuhanku , berilah aku petunjuk supaya aku mensyukuri nikmat-Mu yang Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat mengerjakan amal soleh yang Engkau meridhoinya , dan berilah kebaikan kepadaku ( juga ) pada keturunanku. Sesungguhnya aku taubat kepada-Mu dan sesungguhnya akau termasuk orang – orang yang berserah diri ( muslim ).” Mereka itulah orang – orang yang Kami terima sebaik – baik apa yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan – kesalahan mereka , termasuk penghuni – penghuni surga , sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.    “  ( Al Ahqaaf , 46 : 15) , ( Insyaallah dengan menjalan perintah Allah SWT. untuk berbhakti kepada kedua orang tua , kita dapat dimasukkan kepada golongan hamba – hamba Allah yang diampuni dosanya , di ridhai amal solehnya sampai kepada anak keturunannya , amin ! , dijauhkan sungguh dari perilaku seperti apa yang tertulis di ayat selanjutnya , ayat 17 dan 18 /pen. )

3.   . . . . . . . . janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan   , “ Ah / huh ! “ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada kereka ucapan yang mulia. ”  ( Al Israa’ , 17 : 23 ) “ Dan rendahkanlah diri-mu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan  , dan katakanlah : “ Wahai Tuhan-ku , kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka mendidik-ku waktu kecil. ” ( Al – Israa’ , 17 : 24 )

4.   Abdullah bin Amru menceritakan bahwa Rasulullah saw berkata, “ Kesenangan  ( keridhaan ) Allah SWT. Terletak pada keridhaan ayah dan ketidakridhaan Allah SWT. Terletak pada ketidak  ridhaan ayah. “  ( HR. Tirmidzi , Hakim ) “

5.   Seorang ayah adalah pintu terbaik kesurga. Jadi terserah kepada-mu untuk menda -patkan salah satu yang telah tersedia untuk-mu tersebut atau meninggalkan-nya.” ( HR.Ibnu Hibban )

6.   . . . . . . , Surga dibawah telapak kaki Ibu. ( HR. Ibnu Majah , Nasa’I , HR.Ahmad ) , Sesungguh-nya Allah mengharamkan kalian durhaka kepada Ibu . . . . .                                ( HR. Bukhari dan Muslim )

7.   “ Semua dosa itu siksaannya akan ditangguhkan Allah sesuka-Nya , kecuali dosa karena durhaka kepada kedua orang tua , maka sesungguh nya Allah akan menyegerakan-nya dalam hidup di dunia ini sebelum meninggal dunia. “                               ( HR. Hakim , dan ia berkata sanad nya : “ Shahih )

8.   “ Ada dua ( dosa ) yang disegerakan hukumannya di dunia ini , yaitu : Zina dan durhaka kepada kedua orang tua. “ ( HR. Thabrani )

9.   Abu Umamah ra. Mengisahkan, bahwa suatu kali seorang laki-laki bertanya kepada Rasullah saw. Mengenai hak-hak orang tua atas anak-anak mereka. Beliau menjawab , “ Orang tua adalah surga atau neraka bagi mereka“ . ( anak-anak nya ) ( HR. Ibnu Majah )

10. . . . . . . . . . . . . barang siapa membikin ibu – bapak nya marah , maka berarti membikin Allah marah kepada-nya.  ( HR. Bukhari )

11. “ Maukah aku khabarkan kepada kalian mengenai dosa-dosa besar yang paling besar ? ”. Kami dari para sahabat berkata : “ Baiklah wahai Rasulullah ! “. Beliau bersabda : “ Yaitu menyekutukan Allah dan menyakiti kedua orang tua “.  ( HR. Bukhari dan Muslim )

12. “ Tiga perkara , dimana tidak akan bermanfaat bila amal itu disertai dengan ketiganya. yaitu : menyekutukan Allah , menyakiti kedua orang tua dan lari dari medan laga ” ( HR. Thabrani dari Tsuban )

13. Seorang pemuda yang menghormati orang tua karena memandang usianya yang lanjut maka Allah mentakdirkan baginya pada usia lanjut orang akan menghormati-nya. ( HR. Attirmidzi )

14. Orang yang menginginkan umur panjang dan rejeki yang cukup , hendaknya bersikap baik dan mengasihi orang tuanya dan sanak – familinya.” ( Anas bin Malik Ra. )

15. Menurut  Abu Bakrah ( Nafi bin Harits ) Rasulullah pernah memperingatkan tentang tiga dosa besar , Beliau bersabda : “ Menyekutukan Allah swt , Tidak mematuhi orang tua , Dalam keadaan bangun ataupun berbaring , “ bohong atau memberikan keterangan   ( kesaksian ) palsu. ”  ( HR.Bukhari – Muslim , Tirmidzi )

16. Ada seseorang bertanya kepada Rasulullah , Apakah orang harus taat / patuh pada orang tua nya meskipun dia kasar ( tidak berperasaan  ) terhadapnya ? , Rasulullah menjawab, : “ Ya , bahkan jika mereka bersikap kasar ! , Ya , bahkan jika mereka bersikap kasar ! , Ya , bahkan jika mereka bersikap kasar !  ( Abdullah Ra. )

17. Apabila seseorang meninggalkan do’a bagi kedua orang-tuanya maka akan terputus rejeki-nya.  ( HR. Adailami )

18. Barang siapa berhaji untuk kedua orang tuanya atau melunasi hutang-hutangnya maka dia akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dari golongan orang-orang yang mengamalkan kebajikan. ( HR. Athabrani & Addaar  Quthni )

19. Jangan mengabaikan ( membenci dan menjauhi ) orang tuamu. Barang siapa yang mengabaikan orang tua-nya maka dia kafir ( kufur nikmat ) ( HR. Muslim )

20.    3 ( tiga ) Amalan yang sangat dicintai Allah SWT :

 “ Dari Abdullah Bin Ma’sud ra. Dia bertanya kepada Rasulullah saw. : “ Amal apakah yang sangat dicintai oleh Allah ? “.  Beliau bersabda :  (1) “ Yaitu shalat pada waktunya.” Dia bertanya lagi : “ Kemudian apa ?”. Beliu bersabda : (2) “ Berbhakti kepada orang tua “. Dia bertanya  , “ Kemudian apa lagi ? “. Beliau bersabda : (3) “ Jihad fi sabilillah”.  ( HR. Bukhari dan Muslim )

21. Sesungguhnya sebaik-baik berbuat baik terhadap orang tua , yaitu seseorang yang menyambung persahabatan dengan sahabat baik orang tua-nya , sepeninggal orang tuanya itu. ” ( HR. Muslim )

22. Diriwayatkan : Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw. Dengan bertanya sbb :  “ Ya Rasulullah ! , apakah masih ada yang harus saya lakukan demi berbuat baik kepada orang tua saya , sesudah mereka itu meninggal dunia ? “ , Ya ! , yaitu : mendoakan untuk kedua-nya , memintakan  ampun untuk kedua-nya , menunaikan janji  ( amanat ) keduanya , menyambung silahturahim terhadap orang yang tidak bisa tersambung melainkan lantaran kedua-nya dan mengadakan penghormatan kepada sahabat-sahabat kedua-nya. ” ( HR. Abu Daud & Al Baihaqi )

23. “ Siapa saja membaca Al Qur’an , mempelajarinya dan mengamalkannya , maka dipakaikan kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya yang sinarnya bagikan sinar matahari , dan dikenakan kepada kedua orang tuanya dua perhiasan yang nilanya tidak tertandingi oleh dunia. Keduanya-pun bertangay-tanya , “ Bagaimana dipakaikan kepada kami semuanya itu ? , Dijawab , “ Karena anakmu telah membawa Al Qur’an .” ( Al hakim )

24.Baca S. Al Israa’ , 17 : 23 – 24.

25.Dll.


CatatanPenulis :

a.   Sejarah banyak mencatat bahwa orang – orang yang mempunyai kesehatan mental yang buruk hampir semuanya disebabkan karena suramnya masa lalu dari penderitaan -nya , utamanya disebabkan karena pengaruh yang buruk dalam lingkungan keluarga-nya yang diciptakan kedua orang tua-nya disadari atau tidak. Waspadalah wahai dikau para Orang Tua.

b.  Wahai para Isri yang telah menjadi Ibu jadilah suritauladan yang baik bagi anak-anak putrimu , dengan menjadi istri dan Ibu sesuai ketentuan yang telah diatur oleh hukum – hukum Allah SWT. ( Al Qur’an ) dan Sunnah Rasul-Nya , kalau saudari bisa menjadi istri dan Ibu  yang baik sesuai ketentuan Hukum Allah SWT. dan sunnah rasul-Nya  ( Al Hadits ) , Insyaallah , anak – anak putrimu pun kelak akan dapat menjadi istri-istri yang baik bagi para mantu-mantu lelaki-mu , dan ibu yang baik bagi cucu-cucu- tercintamu , Sekarang ini jadilah mantu yang baik bagi kedua orang tua suami-mu , maka insyaallah kelak mantu-mantu-mu pun akan berbuat baik kepada-mu , demikian pula anak-anak putrimu. Demikian pula hendaknya engkau wahai para suami dan para ayah , jadilah suri tauladan yang baik bagi anak-anak lelaki-mu dengan menjadi suami yang baik bagi istri-mu dan menjadi ayah yang baik bagi anak-anakmu sesuai ketentuan hukum Allah SWT. yang berlaku, Insyaallah , kelak dikemudian hari anak – anak lelaki-mu-pun akan bisa menjadi suami yang baik bagi para istri – istrinya dan bisa menjadi ayah yang baik anak-anak-nya.  Wahai para suami dan Istri ingat-lah selalu akan hukum sebab – akibat , apa yang ditanam , itu juga yang akan dipetik. Berlaku dan bersikaplah yang baik kepada kedua orang tua kandung ataupun mertua , maka insyaallah anak-anak mu dan para mantumupun akan bersikap baik kepada-mu. Buah jatuhnya tidak akan pernah jauh dari pohon - nya , sekiranya Allah tidak berkehendak lain. ( Baca Hukum Sebab Akibat Sesuai Sunatullah dibab yang lain )

c.  Wahai para Ayah dan Ibu anjurkanlah  kepada anak-anakmu bila kelak mereka sudah siap untuk berumah tangga , pilihlah pasangan hidup yang baik Ahlaq dan agamanya  , baru pertimbangkanlah hal yang lainnya. Utamakan Akhlaq dan agama - nya.

d.  Orang yang beriman yang tidak mengetahui sejauh mana kesehatan Mental-nya maka ia akan bisa tidak tahu sejauh mana kesehatan Ibadah-nya , didalam mental yang tidak sehat akan terdapat juga ibadah yang tidak sehat , salah satu ciri ibadah yang sehat adalah Ibadah yang diikhlaskan hanya kepada Allah SWT. , bagaimana caranya orang yang mentalnya tidak sehat bisa Ikhlas dalam beribadah ?

e.  Subhanullah , wal hamdulillah ,  Allahuakbar , betapa banyak-nya buah-buah ranum penuh kenikmatan  dari keimanan , ketaqwaan dan ketawakalan itu yang dinamis itu  , sungguh ! , satu diantara-nya adalah kesehatan mental / jiwa itu sendiri.

f.   Bagi saudara yang sementara ini orang tua nya memiliki banyak kekurangan kekurangan dan kekurangan itu berdampak bagi saudara secara mental dan phisik , maka tetaplah bersabar , jangan menyalahkan orang tua , inilah kenyataan hidup yang harus saudara jalankan , terima kenyataan dan rubahlah diri anda sendiri  sebagai - mana yang Allah wajibkan kepada saudara , dan senatiasalah mohon ampun dan pertolongan-Nya , hargai dan hormati orang tua , sebagai mana perintah – Nya , Tunduk dan taatilah perintahnya , selama perintahnya itu tidak menyimpang dari hukum agama. Jangan kasar pada keduanya . Berkatalah lembut penuh kasih sayang kepada mereka.

g.  Bagaimana cara-nya memiliki bekal itu ? Dikaruniakan oleh Allah SWT. ! , Bagai - mana agar Allah mengkaruniai bekal itu ? Dengan Hidayah-Nya ! , Bagaimana agar karunia hidayah itu diberikan kepada kita ? Salah satu caranya dengan mendengarkan  bisikan suara hati (  yang haq ) kita dan ikuti perintah dari suara hati yang haq itu dengan rendah hati dan berserah diri.

h.  Suara hati yang Haq tidak pernah membisikan hal-hal yang buruk , bisikan-nya selalu baik dan benar karena itu berasal dari Allah dan bersifat sunatullah ! , hanya kita-nya saja yang sombong dan lebih membiarkan bisikan setan menguasai diri kita dengan mengabaikan bisikan hati kita itu . Dan ketahuilah saudara-ku meskipun bisikan hati yang haq itu tidak meninggalkan kita tapi datang-nya tidak setiap saat sesuai keinginan kita , yang kita khawatirkan / takutkan  adalah ajal lebih dulu datang menjemput dari datang-nya keinginan kita mengikuti suara hati itu. Dalam sejarah kehidupan Iman dan Taqwa hamba-hamba Allah sebelumnya - telah tercatat , betapa banyak para penjahat yang diselamat oleh Allah SWT. karena  mengikuti perintah suara hati - nya. ( bisikan Allah melalui hati manusia tentang Kebenaran-Nya ) , “ Rasulullah saw bersabda ,“ Pada hati manusia terdapat persinggahan setan dan malaikat.” ( Al Hadits )

i.   Wahai engkau para remaja Muslimin dan Muslimah sayangi dirimu dan anak – anak keturunan mu kelak dengan mulai hari ini mau mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam berbagai aspek kehidupanmu , belajarlah dengan istiqamah memiliki keahlian yang bermanfaat sebagai bekal-mu untuk menjemput rejeki karunia-Nya. Cerdaskan badanmu ( kesehatan phisikmu ) , cerdaskan akal-mu dengan ilmu dunia dan akhirat  , cerdaskan emosimu dengan pengetahuan kebaikan dalam amal , khususnya akhlakul qarimah dan budi pekerti yang baik , cerdaskan spiritual-mu dengan mengamalkan keiman , ketaqwaan dan ketawakal - an yang ikhlas. Yang membuat jiwamu menjadi tenang , penuh keyakin - an akan pertolongan dan perlindungan Allah SWT. Sekarang zaman sudah modern , banyak sudah fasilitas untuk menjangkau semua itu , banyak buku pengetahuan , banyak orang yang pandai disekitar-mu peluk lah ia – rangkullah dia ( ilmu-Nya ) dengan kasih sayang – mu untuk Nya , untuk dirimu dan anak-anakmu kelak,  demi kebaikan hidup-mu dan anak keturunan-mu. Disaat waktu - nya jika engkau sudah tertarik dengan lawan jenis-mu berkaitan dengan kehidupan Rumahh tangga , maka pilihlah pasangan-mu, yang utamanya memiliki akhlak – dan budi pekerti yang baik ,  yang ilmu dunia dan akhiratnya memadai. ( baik Islam-nya) Engkau diberi kebebasan oleh Allah SWT. untuk  memilih pasangan hidup-mu , maka pergunakan amanah kebebasan itu dengan sebaik – baiknya - berhati – hatilah memilihnya agar slogan keluarga sakinah mawadah warohmah , bukan slogan usang , tapi memang slogan yang up to date karena engkau yang selalu meng up to date kannya dengan ikhtiar amal perbuatan-mu dalam mencapainya jauh – jauh hari dari awalnya. Allah SWT. memerintahkan kita untuk beristiqamah , maka beristiqamahlah dalam menjemput ilmu-Nya dan beristiqamah dalam Mengamalkan-Nya. Sebab Perbuatan Baik pasti Berakibat Kebaikan Juga , Insyaallah ! , Wahai Para Gadis Persiapkan dirimu menjadi wanita yang baik( baik ilmunya , skillnya , baik akhlaqnya ) dan soleha agar Allah SWT. Memilihkanmu dengan Pria yang baik dan soleh pula dengan menggerakkan hati pria yang soleh itu melamarmu , Yakini betul dengan Sunatullah Perjodohan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Demikian pula hendaknya Wahai engkau Pria muda Muslim.

 “ Dan diantara tanda – tanda kekuasaan-Nya DIA menciptakan untuk kamu istri dari jenis-mu supaya kamu tentram bersama-nya. Dan DIA menjadikan cinta dan kasih-sayang  diantara kamu . Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda-tanda bagi orang-orang yang berfikir.“ (Ar Ruum, 30 : 21 ) - ( Al Furqaan ,                25 : 74 )

 “ Dan perempuan – perempuan yang baik adalah bagi laki – laki yang baik , Dan laki – laki yang baik adalah bagi perempuan – perempuan yang baik. Mereka itu terlepas ( bersih ) dari apa yang diperkatakan orang , Bagi mereka ampunan dan rejeki yang mulia. “ ( An Nuur,  24 : 26  , baca ayat ke 3 nya dari surat An Nuur )

j.    ( Para Pakar Ilmu Jiwa mengatakan bahwa watak / karakter yang terbentuk dalam pertumbuhan manusia akan menetap permanent dalam diri manusia tsb. dan tidak /sulit untuk diubah , tapi menurut penulis bisa dirubah ( Bila Allah SWT. berkehendak , itulah Sebabnya Mengapa ada “ Hidayah Allah “ )  , minimal bisa dikendali - kan kalau kita Ikhlas dan rido diatur hidup kita oleh hukum – hukum Allah SWT. sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Hamba Allah yang memperoleh hidayah dan senantiasa istiqamah menjemput hidayah – hidayah Allah SWT. berikutnya -  salah satu ikhitiar yang ia jihadkan adalah bagaimana kwalitas akhlaq - nya dia terus kembangkan seumur hidupnya sesuai yang Allah SWT. inginkan dalam hukum-hukum-Nya – hamba Allah yang seperti inilah yang telah memperoleh karunia dengan mendapatkan Jati Diri Sejati-nya –Aku adalah hamba Tuhanku/Allah SWT. dan aku adalah raja bagi kemanusiaan duniaku , akulah yang mengatur apa – apa yang ada didalam kemanu - siaanku itu dengan ijin dan kuasa-Nya yang IA amanahkan kepada-ku dan aku kembali - kan semua urusan-ku kepada-Nya , Pemilik  yang syah dari segala urusan dilangit & dibumi.)

Ada suatu kenyataan hukum dari Allah SWT. yang tidak bisa diterima oleh Istri yang belum cukup bertaqwa , yaitu bahwa  Suami harus lebih mengutamakan Kedua Orang Tuanya , dari pada Mertua-nya , sementara seorang Istri harus mengutamakan suaminya daripada kedua orang tua-nya. Seorang Ibu lebih berhak atas anak lelakinya daripada Istri-nya. Bagi Istri - Ridho suami lebih utama dari pada Ridho kedua orang Tua-nya , sementara Ridho orang tua bagi seorang suami lebih utama daripada rido mertua atau ridho sang istri. Ketentuan yang seperti ini bagi seorang istri yang belum berilmu dan beramal agama dengan cukup , kadang - kadang bisa timbul komentar bahwa Tuhan tidak adil , karena berkesan seolah –olah Allah SWT.lebih mengutamakan Suami dari pada Istri.

Sekarang pertanyaan adalah : Kepada siapa seorang Suami harus mengutamakan hormat dan taat setelah kepada Allah SWT. dan Rosul-Nya kalau bukan kepada kedua Orang tuanya , demikian juga seorang istri Kepada siapa seorang Istri itu harus mengutamakan hormat dan taat setelah kepada Allah SWT. dan Rosul-Nya kalau bukan kepada suaminya ?. ( Suaminya yang telah mendapat mandat dari Tuhannya untuk memenuhi kebutuhan hidup istrinya sebatas mampu ) Ya , pada akhirnya karena memang ini sudah ketentuan Allah SWT. maka ikhlaskan diri diatur hidup kita dengan hokum - hukum-Nya. Dan Kewajiban suami dalam mengamalkan hukum-Nya ini adalah bersikap arief / bijaksana dan rendah hati. Jangan mentang – mentang dan sombong ! ( jangan sekali-kali membela kebenaran agama demi membela kepentingan ego dan hawa nafsu / kepuasan diri duniawi sang suami /istri atau sebaliknya , membela kepentingan ego pripbadi , kebenaran agama dikesampingkan ! )

Rabu, 08 Februari 2012

Hal Kematian



1. Al Baqarah:

019. atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir.

028. Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?

094. Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian (mu), jika kamu memang benar.


095. Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri). Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang aniaya.

132. Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya`qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".
161. Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat la`nat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya.


180. Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapa dan karib kerabatnya secara ma`ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.

243. Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; maka Allah berfirman kepada mereka: "Matilah kamu", kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.


2. Ali Imran:

102. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

145. Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.

168. Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh". Katakanlah: "Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar."

185. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.


3. An Nisaa:

078. Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?


4. Al An’aam:

002. Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan (untuk berbangkit) yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).

122. Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.

061. Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.

093. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah". Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.


5. Al Mu’minuun:

099. (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia),

100. agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.


6. Al Ahzaab:

016. Katakanlah: "Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja".


7. Ad Dukhaan:

034. Sesungguhnya mereka (kaum musyrik) itu benar-benar berkata,

035. "tidak ada kematian selain kematian di dunia ini. Dan kami sekali-kali tidak akan dibangkitkan,


8. Al Waaqi’ah:

060. Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-kali, tidak dapat dikalahkan,


9. Al Jumu’ah:

007. Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang zalim.

008. Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".


10. Al Munaafiquun:

010. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"

011. Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.


11. Al Haaqqah:

027. Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.


12. Yunus:

049. Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfa`atan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah." Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan (nya).


13. Al Hijr:

099. dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).


14. As Sajdah:

011. Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.


15. Muhammad:

020. Dan orang-orang yang beriman berkata: "Mengapa tiada diturunkan suatu surat?" Maka apabila diturunkan suatu surat yang jelas maksudnya dan disebutkan di dalamnya (perintah) perang, kamu lihat orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati, dan kecelakaanlah bagi mereka.

027. Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila malaikat (maut) mencabut nyawa mereka seraya memukul muka mereka dan punggung mereka?


16. Al Anbiyaa’:

034. Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?

035. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.


17. Al Mu’minuun:

015. Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.


18. Al Ankabuut:

057. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.


19. Luqman:

034. Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.


20. Az Zumar:

030. Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula).

042. Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.

Selasa, 07 Februari 2012

STATUS DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT , BAIK DALAM RUMAH TANGGA DAN HIRARKI KEATAS NYA SAMPAI DENGAN NEGARA/PEMERINTAHAN ADALAH AMANAH DARI ALLAH SWT. YANG KELAK AKAN DIMINTAKAN PERTANGGUNG JAWABANNYA. DI DUNIA TERLEBIH DI AKHIRAT , WASPADALAH !!!!

(prepsred by. Iman)

  TANGGUNG JAWAB STATUS / PEKERJAAN / PROFESI/AMANAH

A. Bagi Pedagang / Pengusaha

1.“ Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (Yaitu)  orang-orang yang apabila menerima takaran/ timbangan  dari orang lain mereka minta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain , mereka mengurangi   ( merugikan orang lain ) “ ( Al Muthaffifiin :  1-3 )

2.“ Dan cukuplah takaran apabila kamu menimbang dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih sempurna & lebih baik akibatnya. “ ( Al Israa’ , 17 : 35 - 36 )

3.“ Dan ( Syu’aib ) berkata , “ Hai kaum-ku  , cukupkanlah sukatan dan timbangan dengan adil dan janganlah kamu kurangi sedikitpun ( hak-hak ) manusia dan janganlah kamu membuat bencana dimuka bumi sebagai orang-orang yang perusak.” ( Huud , 11 : 85 )

4.“ Barang siapa menjual barang yang cacat , dimana dia tidak menerangkan - nya  , maka senantiasa dia ada didalam murka Allah SWT. dan senantiasa malaikat melaknati-nya.” ( HR. Ibnu Majah )

5. Barang siapa menipuku , maka tidaklah ia termasuk golongan ku “.  ( HR.Al Bazzar)

6.Barang siapa menipu daya didalam sesuatu dari harga-harga kaum muslimin dimana dia telah mempermahal mereka , maka adalah hak bagi Allah untuk melemparkan nya kedalan neraka jahanam sedang kepalanya ada dibawah-nya.”  ( HR. Hakim )

7.“ Pedagang yang benar lagi terpercaya kelak bersama-sama para nabi  , orang-orang yang benar dan para syuhada ”. ( HR. Tirmidzi & Hakim dari Abu Sa’id )

8.“ Allah mengasihi hamba ( Nya ) yang bermurah hati ( ramah tamah ) jika menjual , bermurah hati jika membeli , bermurah hati jika menagih.” (HR.Bukhari&Ibnu Majah)

9.“ Barang siapa menimbun terhadap orang-orang islam akan makanan mereka , niscaya Allah akan menimpakan kepadanya penyakit kusta , dan kebangkrutan. ”( HR. Ahmad & Ibnu Majah )

10. “ Dari Samurah bin Jundab , dia berkata : “ Adalah Rasulullah saw. Memerintah kan kami mengeluarkan zakat dari apa-apa yang kami sediakan untuk dijual.”  ( HR. Abu Dawud )

11. 11. Hai orang-orang yang ber-iman , apabila diseru untuk menunaikan sembah yang pada hari  jum’at maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual - beli , yang demikian itu lebih baik bagi-mu  jika kamu mengetahui. ( QS. Al Jumu’ah , 62 : 9 ) , baca : An-Nur ,  24 : 37-38

12.Hal Riba , Al Baqarah 2 : 278 – 279

13. DLL. ( Al baqarah , 2 : 188 , Al Baqarah , 2 : 272 – 286 ) 


 ( Pernah suatu ketika seorang sahabat bertanya , pekerjaan  / mata pencaharian apa yang paling baik ? , Jawaban Rasul ketika itu adalah “ Al – ‘ amalu biyadihi “  ,  yaitu pekerjaan yang dilakukan sendiri  / pribadi  misal : dagang , wiraswasta dll , Menciptakan peluang Kerja . . !!!)

B. Bagi , Pribadi / Kelompok /  warga Masyarakat / Warganegara / Rakyat.

1.“ Hai orang-orang yang ber-iman , ta’atilah Allah & ta’atilah Rasul (Nya) , dan ulil amri diantara kamu  ( pemangku kekuasaan ) diantara - mu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikan-lah ia kepada Allah   ( Al Qur’an ) & Rasul ( Sunnah-nya ) , jika kamu benar-benar ber-iman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi-mu) dan lebih baik akibat-nya.” ( An Nisaa’ ,4 : 59 ) ,

2. “ Barang siapa taat kepada Rasul , maka sungguh dia telah taat kepada Allah.”   ( An Nisaa , 4 : 80 , An Nisaa ,  4 : 64 , An Nuur , 24 : 52 dan 63 , Ali Imran ,3 : 31 , Asy Syu’araa’, 26 : 143-144 dll ) , “ Barang siapa ta’at kepadaku (Rasulullah saw) , berarti dia taat kepada Allah SWT. Barang siapa durhaka kepada-ku berarti durhaka kepada Allah SWT. Dan barang siapa ta’at kepada amir  ( pepimpin negara ) , berarti dia ta’at kepada-ku. Dan barang siapa durhaka kepada amir,berarti durhaka kepadaku (Rasul ) “ ( Hr. Bukhari dan Muslim ) , ( Mari kita taati Pepimpin kita ! ) ,  “ Wajib bagi orang islam mendengarkan dan ta’at didalam apa yang dia senangi dan dia benci , kecuali diperintahkan untuk menjalankan maksiat . Apabila diperin -tahkan menjalankan maksiat , maka tidak ada kewajiban mendengarkan dan tidak pula ta’at “( HR.Bukhari & Muslim ) , “ Dari Ibnu Umar RA. , Rasulullah SAW. bersabda , “ Setiap Muslim wajib menaati perintah Penguasa , kecuali perintah mengerjakan kemaksiatan.” ( HR. Bukhari dan Muslim )

3.“ Barang siapa menghina Sultan ( amir , kepala negara ) , niscaya Allah akan menghina-nya ”.  ( HR. Tirmidzi ) ,“ Cinta tanah air itu sebagian dari iman.“ (Al Hadits ) , “ Barang siapa tidak menyukai sesuatu dari tindakan penguasa maka hendaklah bersabar. Sesungguhnya orang yang meninggalkan (membelot / makar) jama’ah walaupun hanya sejengkal maka wafatnya tergolong jahiliyah.”( HR.Bukhari & Muslim ) , “ Hendaklah kamu mendengar , patuh dan taat (kepada pemimpin-mu) dalam masa kesenangan ( kemudahan dan kelapangan ) , dalam kesulitan dan kesempitan , dalam kegiatan-mu dan disaat mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan sekalipun keadaan itu merugikan kepentingan-mu.”( HR. Muslim dan Annasai )

4. Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinan - nya. Seorang imam pemimpin dan bertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang suami pemimpin dalam keluarga-nya. Seorang istri pemimpin dan bertanggung jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan ( karyawan ) bertanggung jawab atas harta majikannya. Seorang anak bertanggung jawab atas penggunaan harta ayah-nya.” ( HR.Bukhari & Muslim )

5. “ Barang siapa membaiat imam ( pemimpin ) dan telah memberinya buah hatinya dan jabatan tangannya maka hendaklah dia taat sepenuhnya sedapat mungkin. ” ( HR. Muslim ) , Termasuk mengagungkan Allah ialah menghormati (memuliakan) ilmu , para ulama , orang tua yang muslim dan para pengemban Al Qur’an dan ahlinya , serta penguasa yang adil. ( HR. Abu Dawud ) ,  “ Maafkanlah dosa orang yang murah hati , kekeliruan seorang ulama dan tindakan seorang penguasa yang adil. Sesungguhnya Allah Ta’ala membimbing mereka apabila ada yang tergelincir. ( HR. Al Bukhari)

6.Nabi Muhammad bersabda ,  “ Seutama-utamanya jihad itu ialah perkataan yang benar dihadapan raja ( kepala pemerintahan ) yang durhaka ( tidak adil / menganiaya / dlalim , menyimpang atau melawan hukum dll ) ”. ( HR. Ibnu Majah ) ( Kita memohon kehadirat Allah SWT. semoga tidak ada pepimpin atau penguasa yang berlaku seperti ini di negeri Republik tercinta kita Indonesia , Amien Yaa Robbal Alamien ! )

7.Dll. masyarakat Muslim / Warganegara beragama Islam disaat demo/mengingatkan Pemerintah - dilarang oleh hukum agama  berlaku melampui batas dengan bersikap anarkis atau membakar foto kepala Pemerintahannya / Presidennya kemudian menginjak – injaknya. ( Kewajiban ulama mengingatkan Muslim yang seperti ini ) “ Barang siapa membaiat imam ( pemimpin ) dan telah memberinya buah hatinya dan jabatan tangannya maka hendaklah dia taat sepenuhnya sedapat mungkin. ” ( HR. Muslim )



KEWAJIBAN  PARA  “ PEPIMPIN “ / “ PENGUASA “ / “ ULAMA
dan hal-hal yang berhubungan dengan-nya.

1.   “ Ingatlah ketika Tuhan-mu berfirman kepada para malaikat , “ Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang Khalifah di muka bumi “ ( Al baqarah , 2 : 30 )  ( Adam - dstnya )

2.   ( Allah berfirman ) , “ hai Daud , sesungguhnya KAMI menjadikan engkau khalifah di bumi  , maka berilah keputusan antar manusia dengan benar dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu  , niscaya ia akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sesungguhnya orang – orang yang sesat dari jalan Allah bagi mereka azab yang pedih karena mereka lupa hari perhitungan.” (Shaad ,38 : 26 )

3.   “ Rasulullah saw berdoa : “ Ya Allah mudah – mudahan Engkau selalu mengasihi khalifah – khalifah ku “ .  Para sahabat lalu bertanya , “ Siapakah Khalifah engkau wahai Rasulullah ? , Beliau menjawab , “ Khalifah-khalifah-ku adalah orang – orang yang mau menceritakan hadits-hadits-ku , kemudian mau mengajarkan kepada saudara dan teman - teman-nya. “ ( Ibnu ‘ Abbas )

4.   ( Allah berfirman ) “ Hai Daud , sesungguhnya Kami menjadikan engkau  khalifah di bumi , maka berilah keputusan antara manusia dengan benar , dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu , niscaya ia akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah  bagi mereka azab yang pedih karena mereka melupakan hari perhitungan.” ( Shaad , 38 : 26 )

5.   “ Dan diantara orang-orang yang Kami ciptakan terdapat umat yang memimpin (manusia ) dengan kebenaran dan dengan itu (pula ) mereka berlaku adil . “  ( Al A’Raaf , 7 : 181 , Al Maa-idah , 5 : 55 - 58 ). “ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya , dan menyuruh kamu ) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil .” ( An Nisaa’ , 4 : 58 , At Taubah , 9 : 67-69 , An Nisaa ,  4 : 147 ) , “ Hai orang – orang-orang  yang beriman hendak-lah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan  ( kebenaran ) karena Allah , menjadi saksi dengan adil , Dan janganlah sekali-kali kebencian-mu terhadap suatu kaum , mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil , karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah , sesungguh-nya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan ” ( Al Maa-idah , 5 : 8 ) ,  Termasuk mengagungkan Allah ialah menghormati (memuliakan) ilmu , para ulama , orang tua yang muslim dan para pengemban Al Qur’an dan ahlinya , serta penguasa yang adil. ( HR. Abu Dawud ) , “ Maafkanlah dosa orang yang murah hati , kekeliruan seorang ulama dan tindakan seorang penguasa yang adil. Sesungguhnya Allah Ta’ala membimbing mereka apabila ada yang tergelincir.  ( HR. Al Bukhari  ) , “ Orang yang paling dicintai oleh Allah pada hari kiamat dan paling dekat tempat duduk-nya dari pada-Nya adalah : pepimpin yang adil. Dan orang yang paling dibenci oleh Allah dan yang paling jauh tempat duduk-nya dari pada-Nya adalah pepimpin yang menyeleweng “ ( HR. Tirmidzi )

6. Hal Janji / Sumpah.

a. ” Dan sempurnakanlah janji Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu melanggar sumpah sesudah teguhnya sedang kamu menjadikan Allah sebagai saksi atas kamu. Sesungguh - nya Allah mengetahui apa-apa yang kamu perbuat.” ( An Nahl , 16 : 90 – 91 – 92 – 97 , Al Baqarah ,  2 : 235 , At Taghaabun , 64 : 4 ) ,

b. “ Ada tiga perkara , barang siapa berada dalam perkara tsb , maka dia akan munafik , sekalipun dia berpuasa , sembahyang , sudah haji dan umrah , bahkan mengatakan : “ Sesungguhnya aku orang islam “. Orang tsb. yaitu : (1.) Apabila ia  berbicara ia berdusta , apabila (2.)  berjanji mungkir , dan apabila (3.) diberi amanat berhianat.  ( H.R.Muslim & HR.Bukhari) , “ . . . dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji “ ( HR.Adailami )

c. “  Hai orang-orang yang ber-iman , janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul  ( Muhammad ) dan ( juga) janganlah kamu menghianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu , sedang kamu mengetahui “( An Anfaal ,  8 : 27 ) ,

d. Hai orang yang beriman , tepatilah janji-mu ! ( Al Maa-idah , 5 : 1 )  ,  “ . . . dan tepatilah janji-mu. Sesungguhnya janji itu akan dimintakan per -tanggung jawabannya. “ ( Al Israa’ , 17 : 34 ) “ Sesungguhnya berjanji dengan baik itu termasuk dari iman  ( HR. Hakim ) .                     

 e.“ ( Bahwa ) . “ Siapa menepati janjinya dan takut kepada Allah , maka sesung - guhnya Allah mengasihi orang-orang yang taqwa.”  (QS. Ali Imran , 3 : 76 ) 

f.  “ Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik dianta - ranya , Mereka itulah  orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah yang mempunyai akal ( berfikiran sehat ) ( Az Zumar , 39 : 18 ) , “ Hanyalah orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran , ( yaitu ) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian.” ( Ar Ra’d , 13 : 19-20 ) , “ Dan mereka berkata , “ Sekiranya kami mendengarkan atau menggu - nakan akal kami , tidaklah kami menjadi penghuni neraka.” ( Al Mulk , 67 : 10 , Insyaallah kata – kata penyesalan yang tiada berguna seperti ini tidak sampai keluar dari mulut kita nantinya , karena kita mensyukuri karunia Allah SWT. yang berupa pendengaran , penglihatan dan hati dengan menggunakannya sebaik-baiknya , Insyallah ucapan selamat-lah yang akan kita terima ! , Az Zumar ,  39 : 73 – 74   ,Yaasiin , 36 : 55 – 58 ,  Insyaallah ! ) ( Memang diperlukan ilmu dan hidayah untuk : tahu Kapan kita pergunakan akal kita , kapan kita pergunakan keyakinan/iman/hati kita dan kapan kita pergunakan keduanya dalam mengambil keputusan sikap hidup untuk diamalkan. )

g. “ Maka demi Tuhan langit dan bumi , sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar ( akan terjadi ) seperti perkataan yang kamu ucapkan. “    ( Adz Dzaariyaat , 51 : 22- 23 )

h. “ Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan yang mengerjakan amal-amal-saleh bahwa Dia akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa. Dan sesungguhnya Dia akan meneguhkan  agama mereka ( Islam ) yang telah di ridhoi-Nya untuk mereka. Dan Dia akan  menukar  keadaan mereka sesudah dalam ketakutan menjadi aman sentosa.  Mereka  tetap menyembah-Ku dan  tidak  mempersekutu -kan apa jua pun dengan Aku. Dan barang siapa yang ingkar sesudah yang demikian itu , maka mereka itulah orang – orang yang fasik” (An Nuur, 24 : 55 ) , “ Janji Allah pasti , Allah tidak memungkiri janji-Nya ( Az Zumar , 39 : 20 ) ,   “ Dan penuhi janjimu kepada-Ku niscaya Aku  penuhi pula janji-Ku kepadamu. “(Al Baqarah , 2 : 40 ) , “ Maka bersabarlah. Sesungguhnya janji Allah itu pasti benar.  Mintalah ampunan dosa mu. Dan bertasbihlah memuji Tuhan engkau  waktu petang dan pagi ” (Al Mukmin, 40 : 55 )

7. Berbicara Tentang Kebenaran , atau Kebaikan Tetapi Sendirinya tidak Melakukan :

a.   “ Hai orang – orang yang beriman , mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat ? Amat besar kemurkaan di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat. “ ( Ash Shaaff , 61 : 2 – 3 )

b.   “ Mengapa kamu menyuruh manusia mengerjakan kebaikan sedang kamu melupakan dirimu sendiri ( terhadap kewajiban ) , padahal kamu membaca Alkitab .Tiadakah kamu berfikir ? ( Al Baqrah , 2 : 44 )

c.   “ Dan diantara manusia ada yang sangat menakjubkan-mu perkataannya tentang kehidupan dunia dan dipersaksikannya kepada Allah apa yang ada dalam hatinya , padahal dia adalah penentang yang paling keras.” ( Al Baqarah , 2 : 204 )

d.   Akan datang sesudahku penguasa – penguasa yang memerintahmu , diatas mimbar mereka memberi petunjuk dan ajaran dengan bijaksana , tetapi bila telah turun mimbar mereka melakukan tipu daya dan pencurian. Hati mereka lebih busuk dari bangkai.” ( HR. Athabrani , At Taubah, 9 : 67-70  >< At Taubah , 9 : 71-72 )  ,

8. Dan DIA-lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian ( yang lain ) beberapa derajat , untuk menguji-mu tentang apa yang diberikannya kepada-mu. Sesungguhnya Tuhan-mu amat cepat siksaan-nya , dan sesungguh nya dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. “ ( Al An’aam , 6 : 165 ) 

9. Ada tiga perkara , barang siapa berada dalam perkara tsb , maka dia akan munafik , sekalipun dia berpuasa , sembahyang , sudah haji dan umrah , bahkan mengatakan  Sesungguhnya aku orang islam . Orang tsb. yaitu : (1) Apabila ia berbicara ia berdusta , (2) apabila  berjanji mungkir , dan (3)  apabila diberi amanat berhianat. ” ( H.R. Muslim HR. Bukhari  ) ,  “ Dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia adalah orang-orang fasik.” ( Al Maa-idah , 5 : 49 ) , “ Sesungguhnya orang-orang munafik itu merekalah orang yang fasik.” ( At Taubah , 9 : 67 – 70  > < At Taubah , 9 : 71 – 72  ,  ) , “ Bukankah Allah lebih mengetahui apa-apa yang didalam dada manusia ? , Dan sungguh Allah mengetahui orang-orang yang beriman dan sungguh Dia mengetahui orang-orang yang munafik.”  ( Al’Ankabuut , 29 :10 – 11 ) ( QS.57 : 13 – 15 , QS.4 : 145 – 147 , QS. 48 : 6 ) , ( At Taubah , 9 : 73 – 85 ) ( Kita doakan bagi semua Pepimpin kita , semoga semua-nya dapat  berlaku adil dan amanah , dan dijauhkan Allah SWT.dari perilaku fasik dan munafik , Amien ! )

10. “ Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada raja (pepimpin negara) , maka DIA jadikan untuk-nya mentri yang jujur , jika raja itu lupa dia mengingatkannya dan jika telah ingat dia membantunya.“ ( HR.Abu Dawud ) ( The Right Man On The Right Place ! ! )

11. “ Dan  ( ingat-lah ) ketika Ibrahim berdo’a : “ Ya Tuhan-ku jadikanlah    negeri ini , negeri yang aman sentosa , dan berikanlah riszki dari buah-buahan kepada penduduk-nya yang ber-iman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian . . . . . . .  ” ( S. Al Baqarah , 2 : 126 ) ( salah satu doanya para pepimpin ) , “ Jikalau sekiranya penduduk negeri ini beriman dan bertaqwa niscaya Kami melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi ” ( S. Al-A’raf , 7 : 96 ) ( kalau tidak maka bukan-nya berkah dari langit dan bumi melainkan sebaliknya )

12. Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu ada suri-tauladan yang baik bagi orang yang mengharapkan   ( keridaan ) Allah  , hari Akhirat dan ia banyak mengingat Allah. ( Al Ahza  ,  33 : 21 ) , Sesungguhnya ada bagi-mu suri-tauladan  yang baik pada Ibrahim dan orang - orang yang bersama dengan-nya “( Al Mumtahanah , 60 : 4 ) ,  “ Barang siapa memberi suri-tauladan  didalam islam dengan suri-tauladan yang baik , maka baginya memperoleh pahalanya dan pahala orang yang mengerjakannya dengan tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala mereka. Dan barang siapa memberi suri-tauladan didalam islam dengan suri-tauladan yang buruk , maka ada bagi -nya memperoleh dosanya dan dosa orang yang mengerjakan nya dengan tanpa mengurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka. “ ( HR. Muslim dan Nasai. ) , “ Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang  ( yang datang ) kemudian “ (ASY-SYU’ARAA’, 26 : 83 - 85) , Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang pepimpin yang patuh kepada Allah lagi lurus , dan bukanlah termasuk golongan orang yang musryk , yang mensyukuri Nikmat-NYA. Allah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus. Dan KAMI berikan kepadanya didunia kebaikan. Dan sesungguhnya diakhirat dia termasuk golongan orang yang saleh. ” ( An Nahl , 16 : 120 – 122 ) , “ Dan Fir’aun menyesatkan kaum-nya dan dia tidak memberi pimpinan yang benar.”   ( Thaahaa , 20 : 79 )

13. “ Sama sekali tak ada iman bagi orang yang tak ada amanat bagi-nya dan tak ada shalat ( yang syah ) bagi orang yang tidak ada kesucian baginya.”  ( HR. Thabrani )

14. “ Barang siapa berpagi-pagi sedang kemauannya bukan karena Allah , maka tidaklah ia termasuk orang yang menuju kepada Allah. Dan barang siapa ber-pagi-pagi tidak memperhatikan ( urusan ) orang Islam , maka tidaklah ia termasuk golongan mereka.” ( HR. Hakim dari Ibnu Mas’ud )

15. Rasulullah saw. pernah bersabda  : “ Barang siapa bergaul dengan orang banyak sedang dia tidak menganiaya mereka , dia menceritakan kepada mereka maka tidak mau mendustai-nya , dan dia berjanji kepada mereka lalu tidak mengingkari -nya , maka dia itu orang yang sempurna kewibawaannya , nyata keadilannya dan wajiblah mempersaudarai-nya.” ( Al Hadits ) 

16.  “ Pemimpin suatu kaum adalah pengabdi ( pelayan/melayani ) mereka “ (HR.Abu Na’im) (Bukan sebaliknya minta dilayani kaumnya )

17.  “ Rasulullah Saw. berkata kepada Abdurrahman bin Samurah , “ Wahai Abdur - rahman bin Samurah , janganlah engkau menuntut suatu jabatan. Sesungguh-nya jika diberi karena ambisimu maka kamu akan menanggung seluruh bebannya. Tetapi jika ditugaskan tanpa ambisimu maka kamu akan ditolong mengatasi - nya.” ( HR. Bukhari dan Muslim )

18.  “ Barang siapa diserahi kekuasaan urusan manusia lalu menghindar (mengelak) melayani kaum lemah dan orang yang membutuhkannya maka Allah tidak akan meng-indah-kannya pada hari kiamat.” ( HR. Ahmad )

19.a. Katakanlah , “ Ya Allah , Pemilik kerajaan , Engkau berikan kerajaan / Kekuasaan kepada siapa yang Engkau kehendaki , Engkau tanggalkan ( hilangkan ) kerajaan itu dari siapa yang Engkau kehendaki , Engkau  Muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Ditangan Engkau segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesatu.” ( Aali ‘Imraan , 3 : 26 )   

19.b. Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi suatu kaum maka dijadikan pemimpin – pemimpin mereka orang-orang yang bijaksana dan dijadikan ulama - ulama mereka menangani hukum dan peradilan. Juga Allah jadikan harta-benda ditangan orang-orang yang dermawan. Namun , jika Allah menghendaki keburukan bagi suatu kaum maka DIA menjadikan pemimpin – pemimpin mereka orang-orang yang berakhlaq rendah. Dijadikan-Nya orang-orang dungu yang menangani hukum dan peradilan , dan harta berada ditangan orang-orang kikir. “ ( HR. Addaailami ) ( Allah memberikan kebaikan atau keburukan berkaitan dengan kebaikan atau keburukan suatu kaum , bila kaum itu baik agamanya , baik amal solehnya , baik tauhidnya maka kebaikan yang akan Allah berikan , apapun bentuknya ! , demikian pula sebaliknya !! )

19c. ( yaa Allahu , Yaa Rohman , Yaa Rohiim , Jadikanlah kaum kami -  kaum yang kau berkati , kaum yang beriman dan beramal soleh dan karuniailah kaum kami bangsa Indonesia kebaikan – kebaikan – Mu dengan menjadikan diantara kami Pepimpin – Pepimpin yang bijaksana , ulama - ulama yang amanah , ulama – ulama yang  menangani hukum dan peradilan dengan adil dan bijaksana , juga para dermawan yang mebelanjakan hartanya dijalan-Mu dengan menyantuni kaumnya yang fakir dan miskin yang janda dan papa.  Amien !  )

20. “ Allah melaknat penyuap , penerima suap dan yang memberi peluang bagi mereka.” ( HR. Ahmad ) ,  “ Menyuap dalam urusan hukum adalah kufur.”  ( HR. Athbrani dan Ar-Rabii’)

21. a. Akan datang sesudahku penguasa – penguasa yang memerintahmu , diatas mimbar mereka memberi petunjuk dan ajaran dengan bijaksana , tetapi bila telah turun mimbar mereka melakukan tipu daya dan pencurian. Hati mereka lebih busuk dari bangkai.” ( HR. Athabrani , At Taubah, 9 : 67-70  >< At Taubah , 9 : 71-72 )  , “ Yang aku takuti terhadap umatku ialah pemimpin – pemimpin yang menyesatkan.” ( HR. Abu Dawud )

b.   ( Yaa Allahu , Yaa Rohmaan , Yaa Rohiim ! , jauhkanlah perilaku munafik dan meyesatkan dari Pepimpin yang berkuasa di negeri kami Indonesia. Jadikan-lah Pepimpin – Pemimpin kami , Pepimpin yang Adil dan Amanah karena kebaikan-Mu Ya Allah , Ampuni dan Maafkan semua kesalahan dan Dosa kami dan Pepimpin kami Yaa Allah. Dan kurniailah bangsa dan pepimpin kami kesejah - teraan dan keselamatan yang hanya datang dari pada-Mu. Baik didunia ini maupun di akhirat nanti.  Amien , Yaa Robbal Alamien ! ) 

c.   “ Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinan - nya. Seorang imam ( pemimpin ) dan bertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang suami pemimpin dalam keluarga-nya. Seorang istri pemimpin dan bertanggung jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan ( karyawan ) bertanggung jawab atas harta majikannya. Seorang anak bertanggung jawab atas penggunaan harta ayah-nya.” ( HR. Bukhari dan Muslim )


HAL SURI TAULADAN

1. Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu ada suri-tauladan yang baik bagi orang yang mengharapkan   ( keridaan ) Allah  , hari Akhirat dan ia banyak mengingat Allah. ( Al Ahza  ,  33 : 21 )

2. Sesungguhnya ada bagi-mu suri-tauladan  yang baik pada Ibrahim & orang-orang yang bersama dengan-nya. “ ( Al Mumtahanah , 60 : 4 )

3. “ Barang siapa memberi suri-tauladan  didalam islam dengan suri-tauladan yang baik , maka baginya memperoleh pahalanya dan pahala orang yang meng - erjakannya dengan tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala mereka. Dan barang siapa memberi suri-tauladan didalam islam dengan suri-tauladan yang buruk , maka ada baginya memperoleh dosanya dan dosa orang yang mengerjakannya dengan tanpa mengurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka. “ ( HR. Muslim dan Nasai. )

4. “ Barang siapa mengadakan kebiasaan yang baik lalu kebiasaannya itu ditiru  , maka dia mendapatkan pahalanya dan pahala orang – orang yang mengikutinya  , tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala – pahala mereka  , dan barang siapa mengadakan kebiasaan yang buruk lalu kebiasaan itu ditiru  , maka dia menanggung dosanya dan dosa orang – orang yang mengikutinya  tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa – dosa mereka .” ( Al Hadits , Al Musnad disebutkan dari Hudzaifah )

5. “ Dan demikianlah Kami menjadikan kamu ( umat Islam ) suatu umat yang berkeseimbangan ( selaras – antara tuntutan rohaniah dan jasmaniah , antara kehidupan didunia dan diakhirat ) agar kamu menjadi ikutan manusia                         ( suritauladan yang baik didalam hidup yang berkesimbangan itu ) dan Rasul menjadi saksi atas  ( perbuatan ) kamu. " ( Al Baqarah , 2 : 143 )

 6.“ Nasehat yang terbaik bagi anak-anak kita adalah :  contoh ( Suri-tauladan baik kita ) dan ajakan dalam kasih sayang. “

7. Dll.

 ( para Pepimpin seharusnya bisa menjadi suritauladan yang baik bagi orang-orang yang dipimpin-nya. , Suritauladan Yang baik adalah salah satu  Cara yang paling efektif dalam mendidik Masyarakat , khususnya dalam hal Akhlaq & perbuatan-perbuatan baik , tapi tidak semua Pepimpin mampu melakukan-nya , bagaimana dengan saudara ku ? )

 “ Hai orang-orang yang beriman , bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaran-mu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu menang.” ( Ali Imran , 3 : 200 )

 “ Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul-  ( Nya ) dan berhati-hatilah. Jika kamu berpaling maka ketahuilah bahwa sesungguh-nya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan( amanat Allah ) dengan terang.”  ( Al Maa-idah, 5 : 92 )


 NB.
APA YANG SAYA TULIS DIATAS , BUKAN LAH KATA - KATA PRIBADI SAYA , TAPI LANGSUNG DARI ALLAH SWT (AL QUR'AN = KEBENARAN HIDUP) DAN ROSUL-NYA , MUHAMMAD SAW , (AL HADITS = KEHIDUPAN BENAR) , BERLAKU JUGA BAGI SAYA KHUSUSNYA. SAYA BUAT HANYA SEKEDAR UTK MENGINGATKAN DIRI SAYA AGAR TETAP DI JALAN LURUS- "NYA" DAN SEKEDAR MENJALANKAN PERINTAH ALLAH SWT. UTK SALING MENGINGATKAN KEPADA SESAMA SAUDARA/I SEIMAN SAYA. SELANJUT NYA , TERSERAH PARA PEMBACA !!!!

SILAHKAN DI SHARE , SEKIRANYA BERKENAN !!

wallahu ta'ala a'lam bish shawab