Senin, 06 Februari 2012

HINDARI BERGUNJING DAN MENYEBARKANNYA

JANGAN BERGUNCING TENTANG AIB DIRI / ORANG LAIN DAN MENYEBARKANNYA.

JANGAN BERGUNCING TENTANG AIB DIRI / ORANG LAIN  DAN MENYEBARKANNYA.

Allah ta’ala berfirman :

إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ

“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhir” [QS. An-Nuur : 19].
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ومن ستر مسلما ستره الله يوم القيامة
“Barangsiapa yang menutupi kesalahan seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi kesalahannya kelak di hari kiamat” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 2442, Muslim no. 2580, dan yang lainnya.
Janganlah kita mencari-cari aib/kesalahan orang lain yang berusaha menutupi aib/kesalahannya itu. Allah ta’ala telah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain” [QS. Al-Hujuraat : 12].
Ibnul-Jauziy rahimahullah berkata :
قال المفسرون: التجسس البحث عن عيب المسلمين وعوراتهم فالمعنى: لا يبحث أحدكم عن عيب أخيه ليطلع عليه إذ ستره الله
“Para pakar tafsir berkata : at-tajassus adalah mencari-cari aib dan aurat/kelemahan kaum muslimin. Maka, makna ayat tersebut adalah : Janganlah salah seorang di antara kalian mencari-cari kesalahan saudaranya yang telah Allah tutupi, untuk ia tampakkan” [Zaadul-Masiir, 7/471].

Oleh karena itu, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan kita melalui sabdanya :

يا معشر من آمن بلسانه ولم يدخل الإِيمان قلبه، لا تغتابوا المسلمين، ولا تتبعوا عوراتهم، فإِنه من اتبع عوراتهم يتبع الله عورته، ومن يتبع اللّه عورته يفضحه في بيته.
“Wahai orang-orang yang beriman dengan lisannya namun belum masuk iman itu ke dalam hatinya ! Janganlah kalian mengghibah kaum muslimin. Jangan pula kalian mencari-cari aib/kesalahan mereka. Karena, sesungguhnya orang yang mencari-cari aib mereka, niscaya Allah akan cari-cari aib yang ada pada dirinya. Dan barangsiapa yang Allah cari-cari aibnya, maka Allah akan ungkap aibnya tersebut meskipun ada di dalam rumahnya” [Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 4880; Al-Albaaniy berkata : ‘Hasan shahih’].
Mencari-cari aib seorang muslim tanpa maslahat syar’iy adalah ciri-ciri orang munafik, sebab beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ‘Wahai orang-orang yang beriman dengan lisannya namun belum masuk iman itu ke dalam hatinya’.

Hai orang-orang beriman ! , Janganlah satu kaum mengejek kaum yang lain , karena boleh jadi yang diejek itu lebih baik dari yang mengejek dan tidak pula wanita-wanita mengejek wanita-wanita lain , karena boleh jadi wanita-wanita yang diejek itu lebih baik dari wanita-wanita yang mengejek. Dan janganlah kamu menyela dirimu sendiri. Dan jangan panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Sebutan yang buruk sesudah iman ialah fasik. Barang siapa yang tidak bertobat (sesudah ejek-mengejek) , maka merekalah orang-orang yang Zalim. ( Al Hujuraat , 49 : 11 )


Tahukah kamu apa ghibah itu ? , Para sahabat menjawab , “ Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.” , Beliau bersabda , “ Menyebut-nyebut sesuatu tentang saudara-mu hal-hal yang tidak dia sukai.” (HR.Muslim ) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar