ILHAM DAN RENUNGAN UNTUK TINDAK LANJUT AMAL KEBAIKAN
Hal Harta Benda
1. “ Dan Kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebih – lebihan . “( Al Fajr , 89 : 20 ) , “ Sesungguhnya manusia sangat ingkar kepada ( nikmat ) Tuhan-nya. Dan sesungguhnya ( manusia ) atas yang demikian adalah menyaksikan. Sesungguh -nya dia sangat cinta kepada harta benda ( tamak ) “ (Al ‘ Aadiyaat , 100 : 6-8-11 )
2. “ Sebenarnyalah , sesungguhnya manusia suka melampui batas , karena meman - dang dirinya kaya.” ( Al ‘ Alaq , 96 : 6 – 7 )
3. “ Dan kalau Allah melapangkan rezeki bagi hamba-hamba-Nya , niscaya mereka melampui batas dibumi. “ ( Asy-Syuuraa , 42 : 27 )
4. “ Harta dan anak – anak adalah perhiasan hidup didunia , dan amal saleh yang kekal adalah sebaik – baikpahala disisi Tuhan-mu dan sebaik – biak cita-cita.” ( Al Kahfi , 18 : 46 ) , “ Hai orang yang beriman janganlah harta-mu dan anak-anak-mu melalaikan kamu dari mengingat Allah . dan barang siapa yang berbuat demikian , mereka itulah orang-orang yang rugi.” ( Al Munaafiquun , 63 : 9 ) , ( QS.An Nuur , 24 : 37 > < QS.At Takaatsur , 102 : 1 – 8 )
5. “ Dan dihiasi kehidupan manusia itu dengan kecintaan dan kecenderungan kepada wanita – wanita , anak keturunan , harta yang berlimpah dari emas , perak dan kuda tunggangan yang bagus , binatang ternak dan sawah ladang . Itu semua adalah kesenangan hidup didunia , sedangkan disisi Allah – lah tempat kembali yang lebih baik ( surga ) ( Ali’Imraan , 3 : 14 ) ,
“ Sebenarnya kamu ( hai manusia ) mencintai kehidupan dunia dan meninggalkan ( kehidupan ) akhirat “ ( Al Muddatstsir , 74 : 20 – 21 , Al Baqarah , 2 : 86 ) ( Sifat/perilaku umum manusia , dan bukanlah sifat / perilaku manusia calon penghuni surga ) ,
Katakanlah , “ Jika bapak-bapak-mu , anak-anak-mu , saudara-saudar -mu , istri-istri-mu , kaum keluarga-mu , harta kekayaan yang kamu peroleh , perniagaan yang kamu kawatirkan merugi , dan tempat tinggal yang kamu sukai lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan ( dari ) berjihad di jalan – Nya , maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak menunjuki kaum yang fasik.” ( At Taubah , 9 : 24 ) ,
“ Hai orang yang beriman janganlah harta-mu dan anak-anak-mu melalaikan kamu dari mengingat Allah . dan barang siapa yang berbuat demikian , mereka itulah orang-orang yang rugi.” ( Al Munaafiquun , 63 : 9 ) , ( QS.24 : 37 > < QS.102 : 1 – 8 )
6. “ Dan janganlah kamu memakan harta sesamu dengan batil ( tidak halal) dan kamu bawa perkara-nya kepada hakim supaya kamu dapat memakan sebagian dari harta orang lain dengan cara ( berbuat dosa) sedang kamu mengetahui.” ( Al Baqarah , 2 : 188 ) , “ Sesungguhnya orang – orang yang memakan harta anak yatim secara aniaya , sebenarnya yang mereka makan dalam perut mereka adalah api , dan mereka akan masuk kedalam api yang menyala-nyala. ( neraka ) “ ( An Nisaa’ , 4 : 10 )
7. “ Bagi setiap sesuatu terdapat ujian dan cobaan dan ujian serta cobaan terhadap umatku ialah harta benda.” ( HR. Attirmidzi )
8. Barang siapa mengumpulkan harta dengan tidak sewajarnya ( tidak benar , zalim ) maka Allah akan memusnahkannya dengan air ( banjir , bah ) dan tanah ( longsor / gempa bumi ) “ ( HR. Al Baihaqi )
9. “ Harta kekayaan adalah sebaik-baik penolong bagi pemeliharaan ketaqwaan kepada Allah.” ( HR. Adailami ) ,
10. “ Cinta yang sangat terhadap harta dan kedudukan dapat mengikis agama seseorang. “ (HR.Aththusi )
11. Apa yang sedikit tetapi mencukupi lebih baik baik daripada banyak tetapi melalai - kan.” ( HR. Abu Dawud ) ,
12. “ Sesungguhnya uang dinar dan dirham ini ( Rupiah , dollar dll ) telah membinasakan orang-orang sebelum kamu dan dimasa yang akan datang pun akan membinasakan. “ ( HR. Athabrani , maka berhati-hatilah dalam mencari dan membe - lanjakannya. ) ,
13. “ Yang dinamakan kekayaan bukanlah banyaknya harta – benda tetapi kekayaan yang sebenarnya ialah kekayaan jiwa ( hati ) “ ( HR. Abu Yu’la )
14. “ Wahai ‘ Amru alangkah baiknya harta yang sholeh ditangan orang yang sholeh.” (HR. Ahmad )
15. “ Tiap menjelang pagi hari dua malaikat turun. Yang satu berdoa, “ Ya Allah , karunia - kanlah bagi orang yang menginfaqkan hartanya tambahan peninggalan.” Malaikat yang satu lagi berdoa , “ Ya Allah timpakan kerusakan ( kemusnahan ) bagi harta yang ditahan-nya ( di bakhilkannya ). ” ( Mutafaq ‘alaih )
16. “ Orang yang paling dirundung penyesalan pada hari kiamat ialah orang yang memperoleh harta dari sumber yang tidak halal lalu menyebabkannya masuk neraka.” ( HR. Al Bukhari )
17. “ Janganlah kamu mengagumi orang yang terbentang kedua lengannya menumpah - kan darah. Disisi Allah dia adalah pembunuh yang tidak mati. Jangan pula kamu mengagumi orang memperoleh harta dari yang haram. Sesungguhnya bila ia menafkah - kannya atau bersedekah maka tidak akan diterima oleh Allah dan bila disjmpan hartanya tidak akan berkah. Bila tersisa pun hartanya akan menjadikan bekalnya di neraka. ( HR.Abu Dawud )
18. “ Hampir saja kemiskinan berubah menjadi kekufuran. ( HR. Athabrani ) , “ Keseng - saraan yang paling sengsara ialah miskin di dunia dan disiksa di akhirat.” ( HR. Athabrani & Asysyihaab )
19. “ Dan orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak mau membelanjakan - nya dijalan Alloh , maka beri tahukanlah kepada mereka dengan siksa yang pedih . “ ( At taubah , 9 : 34-35 )
20. dll.
MEMBELANJAKAN HARTA DI JALAN ALLAH ( Al Baqarah , 2 : 261 – 274 )
Sebagian harta yang Allah SWT. titipkan kepada kita adalah juga bagian dari haknya para fakir miskin , kaum duafa , yatim piatu , para janda dan sumbangan lainnya di jalan Allah ( Bencana Alam , pembangunan sarana ibadah , pendidikan & syiar islam / menolong agama Allah - QS. Muhammad , 47 : 7 , dll ) , sebagaimana yang diterang didalam firman-Nya :
1. “ Dan barang siapa yang terpelihara dari kikir , maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.” ( Al Hasyr , 59 : 9 ) , “ Dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya , maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” ( At taghaabun , 64 : 16 ) , “ Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada tengkukmu ( kikir ) dan jangan ( pula ) engkau bentangkan selebar-lebarnya ( boros ) , karena engkau akan tercela lagi menyesal. “( Al Israa’ , 17 : 29-30 ) , “ Hindarilah kikir , karena kikir itu telah membawa kehancuran orang-orang sebelum kamu “ ( HR.Muslim )
2. “ Dan apa saja yang yang kamu nafkahkan dari pada harta , maka ( kebaikannya ) adalah untuk diri kamu sendiri. Dan tidaklah kamu nafkahkan sesuatu melainkan karena mengharapkan ridho Allah. Dan apa saja yang kamu nafkah - kan diantara harta kamu , niscaya disempurnakan Allah balasannya kepadamu sedang kamu tidak dianiaya “ ( Al Baqarah , 2 : 272 dan Al Baqarah , 2 : 207 ) ,
3. “ Dan orang – orang yang didalam hartanya , ada hak yang ditentukan. Bagi orang ( miskin ) yang meminta dan orang ( miskin ) yang tidak mau meminta “ ( Al Ma’aarij, 70 : 24 - 25 ) , “ Bersedekahlah bagi orang – orang fakir yang terikat pada jalan Allah , mereka tidak dapat berusaha di bumi ( mencari penghidupan) ( Al Baqarah , 2 : 273 )
4. “ Kamu tidak akan memperoleh kebaikan ( yang sempurna ) , sehingga kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya ” ( Ali Imran , 3 : 92 ) (At Taubah , 9 : 24)
5. Ada tiga hal yang termasuk pusaka kebajikan , yaitu : merahasiakan keluhan , merahasiakan musibah dan merahasiakan sodaqoh.” ( HR. Athabrani )
6. “ Hanya sesungguhnya orang – orang yang mukmin itu ialah orang – orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya , kemudian mereka tiada ragu-ragu dan mereka berjuang dengan harta dan diri mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang – orang yang benar “ ( Al Hujuraat , 49 : 15 )
7. “ Ketahuilah sesungguhnya ( nafkah itu ) adalah suatu jalan bagi mereka untuk mendekat diri ( kepada Allah ). Allah akan memasukkan mereka kedalam rahmat-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Penganpun lagi Maha Penyayang .” ( At Taubah , 9 : 99 )
8. “ Hai orang – orang yang beriman , maukah kamu Aku tunjukan kepada kamu suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih ? , ( Hendaklah ) kamu beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan berjuang pada jalan Allah dengan harta dan diri kamu , Demikian itu adalah lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui.” ( Ash Shaff , 61 : 10 – 11 )
9. “ Dan janganlah engkau memberi karena hendak memperoleh yang lebih banyak “ ( Al Muddatsir , 74 : 6 ) ( Ikhlaskan pemberian -mu karena Allah & ridho-Nya , akan dilebihkan atau tidak – serahkan kepada-Nya , jangan berharap kepada manusia !! )
10. “ Dan mereka bertanya kepada mu tentang apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah , “ Kelebihan dari keperluan “ Demikianlah Allah SWT. menerangkan ayat-ayat Nya kepada kamu supaya kamu berfikir” ( Al Baqarah , 2 : 219 )
11. “ Ada tiga perkara , barang siapa berada dalam perkara tersebut maka ia munafiq sekalipun ia berpuasa , sembahyang , sudah haji umrah bahkan mengatakan : “ Sesungguh-nya aku ini orang islam “. Orang tersebut yaitu : (1) Apabila ia berbicara ia berdusta, (2) apabila berjanji mungkir dan (3) apabila diberi amanah berhianat. ( HR. Muslim dan HR.Bukhari ) , ( Melanggar Janji = Munafiq , menghianati amanah = munafiq = An Nisaa, 4 : 142 , At Taubah , 9 : 68 , An Nisaa , 4 : 145. ) ,
12. “ Sesungguhnya orang-orang yang mengelola harta Allah dengan tidak benar maka bagi mereka api neraka pada hari kiamat. “ ( HR. Al Bukhari )
13. “ Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah , niscaya akan dibalaskan dengan cukup kepada-mu dan kamu tidak akan dianiaya.” ( Al An Faal , 8 : 60 ) , “ Tidak kurang harta karena sodaqoh. ” (HR. Muslim )
14. “ Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya pada jalan Allah , adalah seumpama sebuah biji yang menumbuhkan tujuh tangkai , pada tiap-tiap tangkai itu berisi seratus biji. Dan Allah melipat gandakan bagi siapa yang dikehendaki-Nya , dan Allah Maha Luas ( karunia-NYA ) lagi Maha Mengetahui.” ( Al Baqarah, 2 : 261 )
15. “ Dan perumpaman orang – orang yang menafkahkan hartanya karena mengharap - kan keridhaan Allah dan untuk menetapkan ( keimanan ) didalam hatinya , adalah seperti sebidang kebun terletak pada dataran tinggi , ditimpa hujan lebat , maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Maka jika hujan lebat tidak menyiraminya , maka ( disiram ) hujan gerimis. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” ( Al Baqarah , 2 : 265 )
16. “ Siapa yang meminjamkankan kepada Allah dengan pinjaman yang baik ( ket : Infaq , sodaqoh , sumbangan-sumbangan lain di jalan Allah ) , maka Allah akan melipat ganda - kannya dan pahala yang mulia baginya “ ( Al Hadiid , 57 : 11 & 18 , At Taghaabun , 64 : 17 , Al Baqarah , 2 : 245 )
17. “ Barang siapa yang datang dengan perbuatan baik , maka bagi-nya ( pahala ) sepuluh kali lipat “ ( Al An’aam , 6 : 160 , Al Baqarah , 2 : 261 = 700 kali lipat ) , “ Siapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah , pinjaman yang baik ( menafkahkan hartanya dijalan Allah ) , maka Allah akan memperlipat-gandakan pembayaran kepada-nya dengan lipat ganda yang banyak sekali . Dan Allah sanggup mempersulit dan melapangkan ( rezeki ). Dan kepada-nya lah kamu dikembalikan. “( Al Baqaroh , 2 : 245 ) ,
18. “ Maka berlomba-lombalah kamu berbuat kebaikan “ ( Al Maa-idah , 5 : 48 , Al Baqarah , 2 : 148 )
19. “ Dan bersabarlah , karena sesungguh - nya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.” (Huud , 11 : 115 , 117 ) ( Al Baqarah , 2 : 277 )
20. Dll.
HAL KIKIR & BOROS.
a.” Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada tengkukmu (kikir) dan jangan (pula) engkau bentangkan selebar-lebarnya ( boros ) , karena engkau akan tercela lagi menyesal. “ ( Al Israa’ , 17 : 29-30 ) ,
b. “ Dan adalah orang-orang yang apabila membelanjakan hartanya , tidak boros dan tidak ( pula ) kikir , dan adalah pertengahan dinatara demikian. ( Al Furqaan , 25 : 67 , tidak mubazir dan tidak bakhil ) ,
b. “ Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudaranya syaitan , dan syaitan itu sangat ingkar terhadap Tuhan-nya. “ ( Al Israa’, 17 : 26 – 27 ) ,
c. “ Barang siapa melakukan pemborosan ( royal & tabdzir ) maka Allah akan mencegahnya dari perolehan ( rejekinya ) “ ( HR. Asysyhaab ) ,
d. “ Hindarilah kikir , karena kikir itu telah membawa kehancuran orang-orang sebelum kamu “ ( HR. Muslim )
e. “ Dan barang siapa yang terpelihara dari kikir , maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.” ( Al Hasyr , 59 : 9 ) ,
f. “ Dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya , maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” ( At taghaabun , 64 : 16 )
g. “. Menghemat dalam nafkah adalah separoh pendapatan ( belanja ) , dan mengasihi serta menyayangi orang lain adalah separoh akal , sedangkan bertanya dengan baik adalah separoh ilmu. (HR. Athabarani) ( Al Maidah , 5 : 101– 102 )
11. Dll.
HAL HUTANG
a. Hutang adalah bendera Allah dimuka bumi. Apabila Allah hendak menghinakan seorang hamba maka diikatkan keleher-nya. ( HR. Ahmad & Al Hakim )
b. Berhati-hatilah dalam ber-hutang. Sesungguhnya berhutang itu suatu kesedihan pada malam hari dan kerendahan diri ( kehinaan ) siang hari. ( HR. Ibnu & Al Baihaqi )
c. Roh seorang mukmin masih terkatung-katung ( sesudah wafatnya ) sampai hutangnya didunia dilunasi. ( HR. Ahmad )
d. Jangan menimbulkan ketakutan pada dirimu sendiri sesudah terasa olehmu keamanan ( ketentraman ) . Para sahabat bertanya : “ Apa yang menimbulkan ketakutan itu , ya Rasulullah ? “, Beliau menjawab , “ HUTANG !! “ ( HR.Ahmad )
e. Sebaik-baiknya kamu adalah yang paling baik dalam membayar hutang-nya. ( HR. Al Bukhari )
f. “ Barang siapa mengambil harta orang yang ia bermaksud merusaknya ( tidak mau membayar ) , niscaya Allah akan merusaknya.” (HR.Bukhari)
g. Waspadalah dan hindarilah do’a orang yang dalam kesulitan untuk membayar kembali hutang-nya. ( HR. Adailami )
h. Orang Kaya yang menunda-nunda ( mengulur-ngulur waktu pembayaran hutangnya adalah kezaliman. ( HR. Al Bukhari )
i. Roh seorang mukmin masih terkatung-katung ( sesudah wafatnya sampai semua hutangnya dilunasi. ( HR. Ahmad )
j. Rasulullah saw. Memutuskan untuk mendahulukan penyelesaian hutang sebelum melaksanakan wasiat. ( HR. Al Hakm )
k. Seorang hamba muslim yang membayar hutang saudaranya maka Allah akan melepaskan ikatan penggadaiannya pada hari kiamat.(HR. Mashabih Assunnah )
l. Apabila seorang menghutangi orang lain maka janganlah mengambil suatu kelebihan ( komisi ) ( HR. Ahmad )
wallahu ta'ala a'lam bish shawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar