Minggu, 05 Februari 2012

M U S L I M A H

ANTARA MUSLIMAH (GADIS ATAU KAUM ISTRI) DAN SURGA :

(Ta'wud , basmallah , bersyukur)

Assalamu'alaikum warohmatullahi wa barokatuuh !

ANTARA MUSLIMAH (GADIS ATAU KAUM ISTRI)  DAN SURGA :
(prepared by.Iman)

UNTUK GADIS MUSLIMAH BERSIKAP BAIK KEPADA KEDUA ORANG TUA-NYA. (UNTUK YANG BERSUAMI MENGUTAMAKAN SUAMINYA DULU BARU ORANG TUANYA)

1.  “ Dan Kami wajibkan kepada manusia berbuat kebaikan terhadap ibu bapak-nya “ ( Al ‘Ankabuut , 29 : 8 )  , “ Berbuat baiklah terhadap kedua orang Ibu Bapak . . . . . . . . , demikianlah itu yang diperintahkan oleh Tuhan-mu kepadamu . . . “ ( Al An’aam , 6 : 151 ) , “ Pergaulilah keduanya (ayah-ibu) di dunia dengan baik. ( Luqman ,31 : 15) ,  “ Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu , hanya kepada-Ku-lah kembali-mu.” ( Lukman , 31 : 14-15 ) ,

2.     “ Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang ibu – bapak-nya , ibunya mengandung nya dengan susah payah dan melahirkannya dengan men - derita kesulitan ( pula ) mengandung -nya sampai menyapih-nya adalah tiga puluh bulan. Sehingga apabila anak itu mencapai dewasa dan mencapai usia empat puluh tahun , dia berkata , “ Ya Tuhanku , berilah aku petunjuk supaya aku mensyukuri nikmat-Mu yang Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat mengerjakan amal soleh yang Engkau meridhoinya , dan berilah kebaikan kepadaku ( juga ) pada keturunanku. Sesungguhnya aku taubat kepada-Mu dan sesungguhnya akau termasuk orang – orang yang berserah diri ( muslim ).” Mereka itulah orang – orang yang Kami terima sebaik – baik apa yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan – kesalahan mereka , termasuk penghuni – penghuni surga , sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.    “  ( Al Ahqaaf , 46 : 15) , ( Insyaallah dengan menjalan perintah Allah SWT. untuk berbhakti kepada kedua orang tua , kita dapat dimasukkan kepada golongan hamba – hamba Allah yang diampuni dosanya , di ridhai amal solehnya sampai kepada anak keturunannya , amin ! , dijauhkan sungguh dari perilaku seperti apa yang tertulis di ayat selanjutnya , ayat 17 dan 18 /pen. )

3.   . . . . . . . . janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan   , “ Ah / huh ! “ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada kereka ucapan yang mulia. ”  ( Al Israa’ , 17 : 23 ) “ Dan rendahkanlah diri-mu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan  , dan katakanlah : “ Wahai Tuhan-ku , kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka mendidik-ku waktu kecil. ” ( Al – Israa’ , 17 : 24 )

4.   Abdullah bin Amru menceritakan bahwa Rasulullah saw berkata, “ Kesenangan       ( keridhaan ) Allah SWT. Terletak pada keridhaan ayah dan ketidakridhaan Allah SWT. Terletak pada ketidak  ridhaan ayah. “  ( HR. Tirmidzi , Hakim ) “

5.   Seorang ayah adalah pintu terbaik kesurga. Jadi terserah kepada-mu untuk menda -patkan salah satu yang telah tersedia untuk-mu tersebut atau meninggalkan-nya.”     ( HR.Ibnu Hibban )

6.   . . . . . . , Surga dibawah telapak kaki Ibu. ( HR. Ibnu Majah , Nasa’I , HR.Ahmad ) , Sesungguh-nya Allah mengharamkan kalian durhaka kepada Ibu . . . . .   ( HR. Bukhari dan Muslim )

7.   “ Semua dosa itu siksaannya akan ditangguhkan Allah sesuka-Nya , kecuali dosa karena durhaka kepada kedua orang tua , maka sesungguh nya Allah akan menyegerakan-nya dalam hidup di dunia ini sebelum meninggal dunia. “   ( HR. Hakim , dan ia berkata sanad nya : “ Shahih )

8.   “ Ada dua ( dosa ) yang disegerakan hukumannya di dunia ini , yaitu : Zina dan durhaka kepada kedua orang tua. “ ( HR. Thabrani )

9.   Abu Umamah ra. Mengisahkan, bahwa suatu kali seorang laki-laki bertanya kepada Rasullah saw. Mengenai hak-hak orang tua atas anak-anak mereka. Beliau menjawab , “ Orang tua adalah surga atau neraka bagi mereka“ .  ( anak-anak nya ) ( HR. Ibnu Majah )

10. . . . . . . . . . . . . barang siapa membikin ibu – bapak nya marah , maka berarti membikin Allah marah kepada-nya.  ( HR. Bukhari )

11. “ Maukah aku khabarkan kepada kalian mengenai dosa-dosa besar yang paling besar ? ”. Kami dari para sahabat berkata : “ Baiklah wahai Rasulullah ! “. Beliau bersabda : “ Yaitu menyekutukan Allah dan menyakiti kedua orang tua “.  ( HR. Bukhari dan Muslim )

12. “ Tiga perkara , dimana tidak akan bermanfaat bila amal itu disertai dengan ketiganya. yaitu : menyekutukan Allah , menyakiti kedua orang tua dan lari dari medan laga ”  ( HR. Thabrani dari Tsuban )

13. Seorang pemuda yang menghormati orang tua karena memandang usianya yang lanjut maka Allah mentakdirkan baginya pada usia lanjut orang akan menghormati-nya. ( HR. Attirmidzi )

14. Orang yang menginginkan umur panjang dan rejeki yang cukup , hendaknya bersikap baik dan mengasihi orang tuanya dan sanak familinya.” ( Anas bin Malik Ra. )

15. Menurut  Abu Bakrah ( Nafi bin Harits ) Rasulullah pernah memperingatkan tentang tiga dosa besar , Beliau bersabda : “ Menyekutukan Allah swt , Tidak mematuhi orang tua , Dalam keadaan bangun ataupun berbaring , “ bohong atau memberikan keterangan   ( kesaksian ) palsu. ”  ( HR.Bukhari – Muslim , Tirmidzi )

16. Ada seseorang bertanya kepada Rasulullah , Apakah orang harus taat / patuh pada orang tua nya meskipun dia kasar ( tidak berperasaan  ) terhadapnya ? , Rasulullah menjawab, : “ Ya , bahkan jika mereka bersikap kasar ! , Ya , bahkan jika mereka bersikap kasar ! , Ya , bahkan jika mereka bersikap kasar !  ( Abdullah Ra. )

17. Apabila seseorang meninggalkan do’a bagi kedua orang-tuanya maka akan terputus rejeki-nya.  ( HR. Adailami )

18. Barang siapa berhaji untuk kedua orang tuanya atau melunasi hutang-hutangnya maka dia akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dari golongan orang-orang yang mengamalkan kebajikan. ( HR. Athabrani & Addaar  Quthni )

19. Jangan mengabaikan ( membenci dan menjauhi ) orang tuamu. Barang siapa yang mengabaikan orang tua-nya maka dia kafir (kufur nikmat) ( HR. Muslim )

20.   3 ( tiga ) Amalan yang sangat dicintai Allah SWT :

 “ Dari Abdullah Bin Ma’sud ra. Dia bertanya kepada Rasulullah saw. : “ Amal apakah yang sangat dicintai oleh Allah ? “.  Beliau bersabda :  (1) “ Yaitu shalat pada waktunya.” Dia bertanya lagi : “ Kemudian apa ?”. Beliu bersabda : (2) “ Berbhakti kepada orang tua “. Dia bertanya  , “ Kemudian apa lagi ? “. Beliau bersabda : (3) “ Jihad fi sabilillah”.  ( HR. Bukhari dan Muslim )

21. Sesungguhnya sebaik-baik berbuat baik terhadap orang tua , yaitu seseorang yang menyambung persahabatan dengan sahabat baik orang tua-nya , sepeninggal orang tuanya itu. ” ( HR. Muslim )

22. Diriwayatkan : Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw. Dengan bertanya sbb :  “ Ya Rasulullah ! , apakah masih ada yang harus saya lakukan demi berbuat baik kepada orang tua saya , sesudah mereka itu meninggal dunia ? “ , Ya ! , yaitu : mendoakan untuk kedua-nya , memintakan  ampun untuk kedua-nya , menunaikan janji  ( amanat ) keduanya , menyambung silahturahim terhadap orang yang tidak bisa tersambung melainkan lantaran kedua-nya dan mengadakan penghormatan kepada sahabat-sahabat kedua-nya. ” ( HR. Abu Daud & Al Baihaqi )

23. “ Siapa saja membaca Al Qur’an , mempelajarinya dan mengamalkannya , maka dipakaikan kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya yang sinarnya bagikan sinar matahari , dan dikenakan kepada kedua orang tuanya dua perhiasan yang nilanya tidak tertandingi oleh dunia. Keduanya-pun bertangay-tanya , “ Bagaimana dipakaikan kepada kami semuanya itu ? , Dijawab , “ Karena anakmu telah membawa Al Qur’an .” ( Al hakim )

24.Baca S. Al Israa’ , 17 : 23 – 24. 

25.Dll. 

Catatan Mas Iman :

a.   Sejarah banyak mencatat bahwa orang – orang yang mempunyai kesehatan mental yang buruk hampir semuanya disebabkan karena suramnya masa lalu dari penderitaan -nya , utamanya disebabkan karena pengaruh yang buruk dalam lingkungan keluarga-nya yang diciptakan kedua orang tua-nya disadari atau tidak. Waspadalah wahai dikau para Orang Tua.

b.  Wahai para Isri yang telah menjadi Ibu jadilah suritauladan yang baik bagi anak-anak putrimu , dengan menjadi istri dan Ibu sesuai ketentuan yang telah diatur oleh hukum – hukum Allah SWT. ( Al Qur’an ) dan Sunnah Rasul-Nya , kalau saudari bisa menjadi istri dan Ibu  yang baik sesuai ketentuan Hukum Allah SWT. dan sunnah rasul-Nya  ( Al Hadits ) , Insyaallah , anak – anak putrimu pun kelak akan dapat menjadi istri-istri yang baik bagi para mantu-mantu lelaki-mu , dan ibu yang baik bagi cucu-cucu- tercintamu , Sekarang ini jadilah mantu yang baik bagi kedua orang tua suami-mu , maka insyaallah kelak mantu-mantu-mu pun akan berbuat baik kepada-mu , demikian pula anak-anak putrimu. Demikian pula hendaknya engkau wahai para suami dan para ayah , jadilah suri tauladan yang baik bagi anak-anak lelaki-mu dengan menjadi suami yang baik bagi istri-mu dan menjadi ayah yang baik bagi anak-anakmu sesuai ketentuan hukum Allah SWT. yang berlaku, Insyaallah , kelak dikemudian hari anak – anak lelaki-mu-pun akan bisa menjadi suami yang baik bagi para istri – istrinya dan bisa menjadi ayah yang baik anak-anak-nya.  Wahai para suami dan Istri ingat-lah selalu akan hukum sebab – akibat , apa yang ditanam , itu juga yang akan dipetik. Berlaku dan bersikaplah yang baik kepada kedua orang tua kandung ataupun mertua , maka insyaallah anak-anak mu dan para mantumupun akan bersikap baik kepada-mu. Buah jatuhnya tidak akan pernah jauh dari pohon - nya , sekiranya Allah tidak berkehendak lain. ( Baca Hukum Sebab Akibat Sesuai Sunatullah dibab yang lain )

c.  Wahai para Ayah dan Ibu anjurkanlah  kepada anak-anakmu bila kelak mereka sudah siap untuk berumah tangga , pilihlah pasangan hidup yang baik Ahlaq dan agamanya  , baru pertimbangkanlah hal yang lainnya. Utamakan Akhlaq dan agama - nya.

d.  Orang yang beriman yang tidak mengetahui sejauh mana kesehatan Mental-nya maka ia akan bisa tidak tahu sejauh mana kesehatan Ibadah-nya , didalam mental yang tidak sehat akan terdapat juga ibadah yang tidak sehat , salah satu ciri ibadah yang sehat adalah Ibadah yang diikhlaskan hanya kepada Allah SWT. , bagaimana caranya orang yang mentalnya tidak sehat bisa Ikhlas dalam beribadah ?

e.  Subhanullah , wal hamdulillah ,  Allahuakbar , betapa banyak-nya buah-buah ranum penuh kenikmatan  dari keimanan , ketaqwaan dan ketawakalan itu yang dinamis itu  , sungguh ! , satu diantara-nya adalah kesehatan mental / jiwa itu sendiri.
f.   Bagi saudara yang sementara ini orang tua nya memiliki banyak kekurangan kekurangan dan kekurangan itu berdampak bagi saudara secara mental dan phisik , maka tetaplah bersabar , jangan menyalahkan orang tua , inilah kenyataan hidup yang harus saudara jalankan , terima kenyataan dan rubahlah diri anda sendiri  sebagai - mana yang Allah wajibkan kepada saudara , dan senatiasalah mohon ampun dan pertolongan-Nya , hargai dan hormati orang tua , sebagai mana perintah – Nya , Tunduk dan taatilah perintahnya , selama perintahnya itu tidak menyimpang dari hukum agama. Jangan kasar pada keduanya . Berkatalah lembut penuh kasih sayang kepada mereka.

g.  Bagaimana cara-nya memiliki bekal itu ? Dikaruniakan oleh Allah SWT. ! , Bagai - mana agar Allah mengkaruniai bekal itu ? Dengan Hidayah-Nya ! , Bagaimana agar karunia hidayah itu diberikan kepada kita ? Salah satu caranya dengan mendengarkan  bisikan suara hati (  yang haq ) kita dan ikuti perintah dari suara hati yang haq itu dengan rendah hati dan berserah diri.

h.  Suara hati yang Haq tidak pernah membisikan hal-hal yang buruk , bisikan-nya selalu baik dan benar karena itu berasal dari Allah dan bersifat sunatullah ! , hanya kita-nya saja yang sombong dan lebih membiarkan bisikan setan menguasai diri kita dengan mengabaikan bisikan hati kita itu . Dan ketahuilah saudara-ku meskipun bisikan hati yang haq itu tidak meninggalkan kita tapi datang-nya tidak setiap saat sesuai keinginan kita , yang kita khawatirkan / takutkan  adalah ajal lebih dulu datang menjemput dari datang-nya keinginan kita mengikuti suara hati itu. Dalam sejarah kehidupan Iman dan Taqwa hamba-hamba Allah sebelumnya - telah tercatat , betapa banyak para penjahat yang diselamat oleh Allah SWT. karena  mengikuti perintah suara hati - nya. ( bisikan Allah melalui hati manusia tentang Kebenaran-Nya ) , “ Rasulullah saw bersabda ,“ Pada hati manusia terdapat persinggahan setan dan malaikat.” ( Al Hadits )

i.   Wahai engkau para remaja Muslimin dan Muslimah sayangi dirimu dan anak – anak keturunan mu kelak dengan mulai hari ini mau mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam berbagai aspek kehidupanmu , belajarlah dengan istiqamah memiliki keahlian yang bermanfaat sebagai bekal-mu untuk menjemput rejeki karunia-Nya. Cerdaskan badanmu ( kesehatan phisikmu ) , cerdaskan akal-mu dengan ilmu dunia dan akhirat  , cerdaskan emosimu dengan pengetahuan kebaikan dalam amal , khususnya akhlakul qarimah dan budi pekerti yang baik , cerdaskan spiritual-mu dengan mengamalkan keiman , ketaqwaan dan ketawakal - an yang ikhlas. Yang membuat jiwamu menjadi tenang , penuh keyakin - an akan pertolongan dan perlindungan Allah SWT. Sekarang zaman sudah modern , banyak sudah fasilitas untuk menjangkau semua itu , banyak buku pengetahuan , banyak orang yang pandai disekitar-mu peluk lah ia – rangkullah dia ( ilmu-Nya ) dengan kasih sayang – mu untuk Nya , untuk dirimu dan anak-anakmu kelak,  demi kebaikan hidup-mu dan anak keturunan-mu. Disaat waktu - nya jika engkau sudah tertarik dengan lawan jenis-mu berkaitan dengan kehidupan Rumahh tangga , maka pilihlah pasangan-mu, yang utamanya memiliki akhlak – dan budi pekerti yang baik ,  yang ilmu dunia dan akhiratnya memadai. ( baik Islam-nya) Engkau diberi kebebasan oleh Allah SWT. untuk  memilih pasangan hidup-mu , maka pergunakan amanah kebebasan itu dengan sebaik – baiknya - berhati – hatilah memilihnya agar slogan keluarga sakinah mawadah warohmah , bukan slogan usang , tapi memang slogan yang up to date karena engkau yang selalu meng up to date kannya dengan ikhtiar amal perbuatan-mu dalam mencapainya jauh – jauh hari dari awalnya. Allah SWT. memerintahkan kita untuk beristiqamah , maka beristiqamahlah dalam menjemput ilmu-Nya dan beristiqamah dalam Mengamalkan-Nya. Sebab Perbuatan Baik pasti Berakibat Kebaikan Juga , Insyaallah ! , Wahai Para Gadis Persiapkan dirimu menjadi wanita yang baik( baik ilmunya , skillnya , baik akhlaqnya ) dan soleha agar Allah SWT. Memilihkanmu dengan Pria yang baik dan soleh pula dengan menggerakkan hati pria yang soleh itu melamarmu , Yakini betul dengan Sunatullah Perjodohan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Demikian pula hendaknya Wahai engkau Pria muda Muslim.

 “ Dan diantara tanda – tanda kekuasaan-Nya DIA menciptakan untuk kamu istri dari jenis-mu supaya kamu tentram bersama-nya. Dan DIA menjadikan cinta dan kasih-sayang  diantara kamu . Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda-tanda bagi orang-orang yang berfikir.“ (Ar Ruum, 30 : 21 ) - ( Al Furqaan ,  25 : 74 )

 “ Dan perempuan – perempuan yang baik adalah bagi laki – laki yang baik , Dan laki – laki yang baik adalah bagi perempuan – perempuan yang baik. Mereka itu terlepas ( bersih ) dari apa yang diperkatakan orang , Bagi mereka ampunan dan rejeki yang mulia. “ ( An Nuur,  24 : 26  , baca ayat ke 3 nya dari surat An Nuur )

j.    ( Para Pakar Ilmu Jiwa mengatakan bahwa watak / karakter yang terbentuk dalam pertumbuhan manusia akan menetap permanent dalam diri manusia tsb. dan tidak /sulit untuk diubah , tapi menurut penulis bisa dirubah ( Bila Allah SWT. berkehendak , itulah Sebabnya Mengapa ada “ Hidayah Allah “ )  , minimal bisa dikendali - kan kalau kita Ikhlas dan rido diatur hidup kita oleh hukum – hukum Allah SWT. sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Hamba Allah yang memperoleh hidayah dan senantiasa istiqamah menjemput hidayah – hidayah Allah SWT. berikutnya -  salah satu ikhitiar yang ia jihadkan adalah bagaimana kwalitas akhlaq - nya dia terus kembangkan seumur hidupnya sesuai yang Allah SWT. inginkan dalam hukum-hukum-Nya – hamba Allah yang seperti inilah yang telah memperoleh karunia dengan mendapatkan Jati Diri Sejati-nya –Aku adalah hamba Tuhanku/Allah SWT. dan aku adalah raja bagi kemanusiaan duniaku , akulah yang mengatur apa – apa yang ada didalam kemanu - siaanku itu dengan ijin dan kuasa-Nya yang IA amanahkan kepada-ku dan aku kembali - kan semua urusan-ku kepada-Nya , Pemilik  yang syah dari segala urusan dilangit & dibumi.)

Ada suatu kenyataan hukum dari Allah SWT. yang tidak bisa diterima oleh Istri yang belum cukup bertaqwa , yaitu bahwa  Suami harus lebih mengutamakan Kedua Orang Tuanya , dari pada Mertua-nya , sementara seorang Istri harus mengutamakan suaminya daripada kedua orang tua-nya. Seorang Ibu lebih berhak atas anak lelakinya daripada Istri-nya. Bagi Istri - Ridho suami lebih utama dari pada Ridho kedua orang Tua-nya , sementara Ridho orang tua bagi seorang suami lebih utama daripada rido mertua atau ridho sang istri. Ketentuan yang seperti ini bagi seorang istri yang belum berilmu dan beramal agama dengan cukup , kadang - kadang bisa timbul komentar bahwa Tuhan tidak adil , karena berkesan seolah –olah Allah SWT.lebih mengutamakan Suami dari pada Istri.

Sekarang pertanyaan adalah : Kepada siapa seorang Suami harus mengutamakan hormat dan taat setelah kepada Allah SWT. dan Rosul-Nya kalau bukan kepada kedua Orang tuanya , demikian juga seorang istri Kepada siapa seorang Istri itu harus mengutamakan hormat dan taat setelah kepada Allah SWT. dan Rosul-Nya kalau bukan kepada suaminya ?. ( Suaminya yang telah mendapat mandat dari Tuhannya untuk memenuhi kebutuhan hidup istrinya sebatas mampu ) Ya , pada akhirnya karena memang ini sudah ketentuan Allah SWT. maka ikhlaskan diri diatur hidup kita dengan hokum - hukum-Nya. Dan Kewajiban suami dalam mengamalkan hukum-Nya ini adalah bersikap arief / bijaksana dan rendah hati. Jangan mentang – mentang dan sombong ! ( jangan sekali-kali membela kebenaran agama demi membela kepentingan ego dan hawa nafsu / kepuasan diri duniawi sang suami /istri atau sebaliknya , membela kepentingan ego pripbadi , kebenaran agama dikesampingkan !

ANTARA MUSLIMAH (KAUM ISTRI) DAN SURGA :

a.“ Siapapun wanita yang meninggal dan suaminya ridho kepadanya , maka dia akan masuk surga  ( Ibnu Majah , Ath Tirmidzy , HR. Muttafaqun “Alaihi ,dr Ummu Salamah Ra )

b. Dari Anas bin Malik Ra berkata , Rasulullah Saw bersabda , “ Tidakkah kalian mau saya beri tahu tentang wanita ahli surga ? “ , Kami berkata :  “ Tentu ya Rasulullah ! “ , Rasulullah bersabda : “ Setiap istri yang wadud (sayang) dan walud (banyak anak ) , Apabila ia membuat marah suaminya atau menyakiti hatinya atau suaminya marah kepadanya , ia berkata : “ Inilah tanganku berada di tanganmu, saya sungguh tidak dapat menikmati tidur dan istirahat sehingga engkau ridla kembali “( HR.Thabrani )

 c. “ . . . . .  , Apabila suami merasa  teraniaya (sakit hatinya ) datangilah dan upayakan membuatnya ridla . Apabila suami menerima , ia telah mendapatkan anugerah dan nikmat . Semoga Allah menerima permintaan maafnya dan memberikan pertolongan dengan hujjahnya sehingga ia tidak berdosa. Namun apabila suami tidak bisa menerima-nya , maka telah sampai permohonan maaf sang istri  disisi Allah Swt ”  ( HR. Al Hakim )

 d. “ Jika wanita mengerjakan shalatnya yang lima , puasa Ramadhannya , menjaga kehormatannya dan taat kepada suaminya  , maka kelak akan dikatakan kepada -nya , “ Masuklah kamu kedalam surga , dari pintu manapun yang kamu kehendaki ! “ ( Hadist Riwayat Akhmad & Thabrani dari Abdurrahman bin Auf ) , , “ Dari Anas Ra berkata , Rasulullah Saw bersabda :  “ Apabila seorang wanita menjalankan  shalat yang lima , puasa pada bulannya , taat kepada suami nya , serta menjaga kemaluannya  , niscaya ia masuk surga “ . ( HR. Ibnu  Hibban )

 e. “ Rasulullah SAW bersabda : “ Sampaikanlah kepada wanita-wanita yang kamu jumpai , bahwa taat kepada suami dan mengakui hak-haknya adalah sama dengan Jihad atau perang di jalan Allah itu. Tetapi sayang , hanya sedikit saja diantara kamu yang dapat melakukannya . . . . “  ( Ibnu Abbas  )

f. Syarat seorang Istri memperoleh Ridho suami-nya adalah tunduk dan taat kepada perintah Allah SWT. dan Rasululloh SAW . Dan Wajib kepada seorang suami untuk memberikan ridho kepada istrinya bila istri-nya  telah tunduk dan taat kepada Allah SWT.  dan Rasul-Nya ( satu diantara ketaatan wanita itu adalah taat kepada suaminya./PEN.)

g. Apabila seorang istri telah tunduk dan taat kepada suaminya ( tidak melawan , membantah , tidak membuat suaminya marah dll ) karena  ia ingin mentaati hukum Allah SWT. dan takut akan azab-Nya  maka ia telah memperoleh  Rahmat dari  Allah SWT. (PEN.) , Sebenarnya Sungguh lebih mudah seorang Istri masuk surga dibandingkan suaminya ! atau makhluk Allah SWT. yang lain kalau saja ia tahu dalam amal Ikhlas ) , Kemudahan seorang Istri untuk masuk kedalam tempat yang berisikan 1001 macam kenikmatan diimbangi juga dengan kewajibannya dia sebagai penanggung jawab utama dalam rumah tangga dikala suami ada diluar rumah menjemput rejeki keluarga , disamping itu seorang ibu adalah panutan yang akan diikuti dan ditiru oleh anak – anaknya , terutama anak – anak perempuannya. Insyaallah seorang Ibu yang soleha , lemah – lembut tutur katanya , ikhlas menjalan - kan perintah Allah SWT. dan Rosul-Nya akan dapat juga membuat anak – anaknya demikian. Anak – anak yang dihantarnya sampai kepada kebaikan Iman , akhlak , akal pikiran dan kecerdasan dalam ilmu pengetahuan dan agama , yang Insyaallah kelak menjadi seorang pemimpin yang profesional , adil dan bijaksana. Wawasan ilmu pengetahuan dan agama serta Kesehatan mental dan rohani seorang Ibu bisa menjadi tolak ukur dari kecerdasan anak-anaknya  juga kesehatan mental dan rohani anak-anaknya. 

h. Insyaallah , Istri dari para Pembaca sekalian dan Istri Penulis  adalah calon Penghuni Surga Ad’n karena taat kepada Allah SWT. , Rosul-Nya dan suami-nya tidak seperti Istri dari Nabi Nuh dan Luth yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. tidak mendapat rahmat-Nya karena tidak taat kepada suaminya.  ( At Tahrim , 66 : 10 )

i.dll.


Wanita/Istri dan Neraka

a.  Sesungguhnya jika kamu bersyukur , pasti Kami akan menambah   ( nikmat ) kepadamu , dan jika kamu mengingkari nya , sungguh azab-Ku sangat keras.”  ( Ibrahim, 14 : 7 ) , “ Mengapa Allah akan menyiksamu , jika kamu bersyukur dan beriman , Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui. ( An Nisaa’ , 4 : 147 )   

b.   Dari zaenab Ra berkata, Rasulullah Saw berkhutbah kepada kami secara bersabda ,” Saya menyaksikan neraka, dan kulihat penghuninya kebanyakan wanita “. Mereka berkata , “ Mengapa ya Rasulullah ? “ , Rasulullah menjawab , “ Karena kekufur - annya ! “ , Mereka berkata  , “ Apakah mereka kufur kepada Allah ? “ , Rasulullah menjawab , “ Mereka mengingkari kebaikan. Kala engkau berbuat baik kepada salah satu dari mereka sepanjang tahun , kemudian mereka melihat satu kekurangan pada dirimu , ia seolah – olah tidak melihat kebaikan sedikitpun pada dirimu “ .                    ( Muttafaqun ‘ Alaihi )

c.   Rasululloh SAW. bersabda , “ Aku melihat neraka hingga kini aku tidak pernah melihat pemandangan yang lebih mengerikan daripadanya. Kebanyakan penghuni - nya adalah kaum wanita.” Para sahabat yang mendengar berkata , “ Wahai Rasululloh SAW. , mengapa demikian ? “ Beliau menjawab , “ Itu karena kekufuran mereka, “ Mereka berkata , “ Apakah mereka kafir terhadap Tuhan mereka ? “ Rasululloh SAW. menjawab , “ Tidak , tetapi mereka kafir kepada pasangan mereka ( Al ‘Asyir / suami ) dan tidak berterima kasih atas kebaikan ( al ihsan ) yang ditunjuk - kan oleh suami mereka. Bahkan , jika kalian  , wahai laki-laki , terus berbuat kebaikkan kepada mereka  , yang mereka lihat hanyalah keburukan , mereka akan berkata ,  “ Aku tidak pernah merasakan sedikitpun kebaikan dari-mu.” ( HR.Bukhari ) 

d.  “ Barang siapa tidak berterima kasih kepada orang , ia tidak bersyukur kepada Allah. ” ( HR.Abu Daud ,Tirmidzy , Ahmad )

e.   Dari Abdullah bin Umar Ra  berkata, Rasulullah Saw bersabda : ‘ Allah SWT tidak melihat kepada seorang wanita yang tidak berterima kasih kepada suaminya dan merasa tidak membutuhkannya “ . ( HR. Ibnu Huzaimah , Ibnu Hibban ).

f.    “ Allah SWT kelak tidak akan memandang ( memperhatikan ) seorang wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya meskipun selamanya dia membutuhkan suami -nya.”  ( HR. Al Hakim )

g. “ Ya Tuhan-ku , berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni’mat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepada-ku dan kepada dua orang ibu bapak-ku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai ; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu kedalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” ( An Naml , 27 : 19 ) , Seorang sahabat bertanya , “ Yaa rasulullah pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi Allah, “ , Nabi Saw bersabda , “ Perbanyaklah mengingat kematian maka kamu akan terhibur dari ( kelelahan dunia )  dan hendaklah kamu bersyukur sesungguhnya bersyukur akan menam - bah kenikmatan Allah dan perbanyaklah doa , sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doa-mu akan terkabul. ( HR. Aththbrani )

h. Contoh dalam  Al Qur’an  Istri yang baik dan Istri Yang tidak baik : QS. At Tahrim ,                   66 : 10 – 12

i“ Tiga orang yang shalatnya tidak sampai melampui ( batas ) telinga-nya , yaitu seorang budak yang melarikan diri sampai dia pulang kembali , seorang istri yang semalaman suaminya murka kepada-nya , dan seorang imam yang mengimami suatu kaum sedang kaum itu tidak menyukainya.  ( HR. Attirmidzi & HR. Ahmad ) ( Yang dimaksud istri disini adalah istri yang pembangkang /melawan suami / tidak taat  kepada nasehat kebenaran yang diberikan suaminya / istri melanggar hukum Allah SWT. Berkaitan dengan perilakunya terhadap suami sehingga suaminya menjadi marah. Contoh istri keluar rumah tidak izin suaminya , diingatkan suami atas pelanggaran hukum Allah SWT. Tsb. Sang istri malah marah /cemberut/ membantah cari – cari alas an dll. / pendapat penulis )

j.dll


Catatan mas Iman :

1.    Lelaki dan wanita didalam urusan dunia-nya ( diluar rumahnya ) memiliki hak – hak yang sama , mereka bisa bersaing dengan sehat dalam hal pendidikan , pekerjaan , status dan lain sebagainya , dipersilahkan wanita bersaing dalam hal pendidikan sampai batas mereka mampu , sampai Profesor Dokter ? , silahkan ! , juga dalam karier pekerjaan , ingin jadi big boss ? , President Director atau Mentri ? , Silahkan ! , meskipun demikian mereka tetap diatur oleh aturan yang baku -  baik aturan Peme - rintahnya atau agamanya dan mereka terikat didalamnya ( tidak bisa seenaknya ) dan aturan – aturannya ini mengikat dirinya sesuai status yang dicandangkan. Sebagai Murid , Sebagai Guru , Sebagai Karyawan , sebagai Pimpinan dll sebagainya. Masing – masing status wajib tunduk dan taat kepada pimpinannya sebatas hukum dan ketentuan yang berlaku , baik hukum Pemerintahan maupun hukum agamanya. Diluar Rumahnya wanita bisa menjadi Pepimpin apa saja , bisa ditaati bawahannya , tapi bila wanita tersebut ada didalam rumahnya ( keluarganya ) , betapapun tingginya statusnya diluar rumah , maka ketika didalam rumahnya ia terikat oleh hukum agamanya , disini Al Islam. Bila dia adalah seorang istri maka suaminya-lah yang wajib ditaati bagaimanapun kondisi suaminya diluar rumah ( dalam status pekerjaannya , mungkin hanya karyawan biasa , sementara istri Director , misalnya ) , bila dia seorang anak perempuan singgle , lelaki single maka maka ia wajib tunduk dan taat kepada kedua orang tuanya.  2.    Jangan  sampai seorang istri yang bekerja ,  taat kepada pimpinannya , meskipun kelihatannya pimpinannya kurang bijaksana tetapi ketika dia didalam rumahnya dia berani melawan suaminya dan tidak taat , bahkan berani dan tega memarahi    ( marah – marah – berkata keras dan menyakitkan ) suaminya , sungguh ini perbuatan yang tidak adil , secara tidak langsung sang istri lebih takut kepada urusan dunianya  ( takut dipecat Boss ) dari pada urusan Akhirat-nya. ( tidak taat kepada suami - tidak takut kepada azab-Nya )  3.    Wanita Muslimah bersuami , Siapapun dia diluar rumahnya ( Director , Mentri ,  Kabag , Dirjen dll sbg nya ) , statusnya tetap seorang istri yang terikat kepada hukum dan peraturan agamanya ( Al Islam ) dan harus pandai menempatkan statusnya itu sesuai yang Allah SWT. mau , baik didalam rumah , terlebih lagi diluar rumah. Dan pandai menempatkan suami pada tempat yang sudah Allah SWT. tetapkan. Tidak sedikit muslimin dan muslimah yang kurang memahami Islam ,  menuntut persamaan haq antara suami dan istri. Sementara Al Islam sudah sangat jelas menetapkan hukum-Nya. Memang benar semulia – mulianya hamba Allah disisi-Nya adalah yang paling bertaqwa tidak pandang lelaki dan perempuan , dan bicara bertaqwa adalah bicara mentaati Hukum- hukum-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Hukum dan larangan-Nya sudah sangat jelas berkaitan dengan kehidupan suami – Istri dan juga yang dicontohkan Rasululloh SAW. lewat sunnah-nya. Yang Allah SWT. minta/kehendaki dalam hukum-Nya  adalah jangan protes dan Iri atas ketentuan Allah SWT. yang Maha Adil dan Bijaksana , sesuai kekendak dan kekuasaan-Nya , Allah SWT. menciptakan lelaki dan wanita dengan segala ketentuan-NYA , dan kewajiban lelaki dan perempuan hanya tunduk dan taat kepada ketentuan-NYA.  4.    “ Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah : orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal “( Al Hujuraat , 49 : 13 ) , Laksanakanlah segala apa yang diwajibkan Allah , niscaya kamu menjadi orang yang paling bertaqwa. ( HR. Atthabrani ) Taqwa adalah , “ Melaksanakan perintah-perintah Allah Azza wa Jalla dan menjauhi larangan-Nya secara sembunyi maupun terang-terangan.” ( Al Hadits ) 5.    “ Dan diantara tanda – tanda kekuasaan-Nya DIA menciptakan untuk kamu istri dari jenis-mu supaya kamu tentram bersama-nya. Dan DIA menjadikan cinta dan kasih-sayang  diantara kamu . Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda-tanda bagi orang – orang yang berfikir “  ( Ar Ruum , 30 : 21 ) - ( Al Furqaan , 25 : 74 )  6.    Hendaknya PASUTRI mau menggunakan pikiran dan hatinya = akalnya , ilmu dan amalnya dalam membina kehidupan rumah tangga yang Sakinah , Mawadah warohmah , masing – masing status telah diatur hak dan kewajibannya didalam Al Qur’an & As Sunnah , hanya tinggal mengamalkannya saja dan bukan semata-mata untuk menyenangkan pasangannya saja tapi mengutamakan menjalankan perintah-Nya / amanah-Nya  dengan Ikhlas demi mengharapkan Ridho dan Rahmat-Nya., 7.    Dalam mengamalkan Hukum Allah SWT. dan sunah Rasululloh saw Jangan pernah mau diajak berkompromi dengan hawa nafsu dan sifat ego karena ia akan mengajak - mu kepada hal – hal yang sepertinya manis ( menurut ego , nafsu dan perasaan ) tapi kenyataannya penuh kepahitan dan kedustaan – kedustaan agama yang akan menyesatkan-mu , yang membawa-mu kepada kemunafikan dan kefasikan ! , mengikuti Hukum dan dalil selama hukum dan dalil itu sesuai dengan ego diri dan nafsunya , bila tidak sesuai dengan keinginan – keinginan ego dan nafsunya maka ia banyak berdalih yang berujung kepada pelanggaran kepada Hukum dan Dalil yang ada. ( mencari pembenaran – pembenaran demi membele ego dan hawa nafsunya. )   8.    Dan jika kamu mendustakan , maka sungguh telah mendustakan umat umat sebelum kamu . Dan tiada kewajiban seorang rasul melainkan menyampaikan dengan terang.”   ( Al ‘Ankabuuy , 29 : 18 )  9.    Kalau seorang Istri/ suami  telah memenuhi kewajibannya , yang karena itu Allah SWT menyayangi-nya , atau seorang istri/suami  mengamalkan kewajiban – kewajiban atau prasyarat agar disayangi Allah SWT, maka wajib seorang suami/istri  juga menyayangi pasangannya itu, demikian pula sebaliknya , prinsip dasarnya adalah Mukmin sejati adalah mukmin yang menyukai apa yang Allah Sukai , dan tidak menyukai apa yang Allah tidak sukai , menyayangi apa yang Allah sayangi , dan membenci apa yang Allah benci. ( dalam segala hal )

10.  “ Sesungguhnya orang – orang yang beriman hanyalah orang – orang yang beriman kepada Allah dan rasul – Nya kemudian mereka tidak ragu – ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah , mereka itulah orang  orang yang benar. “( Al Hujurat , 49 : 15 ) (An Nisaa, 4 : 146)

11.  DLL. (Wallahu ta’ala a’lam bish shawab)

https://www.facebook.com/groups/Akhlaq.Muhammad.SAW.Akhlaq.Utama.Wajib.Ditiru/doc/210826889005860/



DIHADAPAN ALLAH SWT (HABLUMINALLAH) MUSLIMIN WAL MUSLIMAT SAMA KEDUDUKANNYA , YANG MEMBEDAKAN MEREKA ADALAH KADAR KETAQWAAN-NYA

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَـٰكُم مِّن ذَكَرٍ۬ وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَـٰكُمۡ شُعُوبً۬ا وَقَبَآٮِٕلَ لِتَعَارَفُوٓاْ‌ۚ إِنَّ أَڪۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَٮٰكُمۡ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ۬ (١٣)

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.( Al Hujuraat , 49 : 13)

NAMUN DEMIKIAN UNTUK URUSAN DUNIA MENUJU URUSAN AKHIRAT MUSLIMIN DITAKDIRKAN MENJADI PEPIMPIN BAGI MUSLIMAH.
1.    laki – laki adalah pepimpin atas perempuan – perempuan karena Allah telah melebihkan sebagian mereka ( laki-laki ) atas sebagian yang lain    ( perempuan – perempuan ) dan dengan sebab sesuatu  yang telah mereka ( laki-laki) nafkahkan dari harta – harta-nya. Maka perempuan – perempuan yang saleh ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri dibalik belakang suami-nya sebagaimana Allah telah memeliharanya.” ( An Nisaa’ , 4 : 34 ) , 2.   Dan perempuan ( istri ) ada hak seimbang dengan hak laki – laki ( suami ) atas mereka secara patut dan laki – laki ( suami ) mempunyai satu derajat lebih tinggi dari perempuan (Istri). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.“  Al Baqarah ,2 : 228 ) 3.    “ Dan Allah melebihkan sebahagian kamu atas sebahagian yang lain pada rejeki. Maka bukanlah orang-orang yang dilebihkan itu yang memberikan rejeki mereka kepada hamba - hamba-nya , maka mereka didalam rejeki itu sama. Apakah mereka ingkar akan nikmat Allah ? , Dan Allah menjadikan bagi kamu istri – istri dari jenismu , dan Dia menjadikan dari istri – istri mu itu anak –anak dan cucu – cucu dan DIA memberikan kamu rejeki yang baik baik. Maka apakah mereka percaya kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ? ( An Nahl , 16 : 71 – 72 ) , 4.    “ Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang Allah lebihkan sebagian kamu dari pada yang lain. Bagi laki – laki ada bahagian dari apa yang mereka usahakan dan bagi perempuan – perempuan ada bahagian dari apa yang mereka usahakan dan mohonlah kepada Allah dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” ( An Nisaa’ , 4 : 32 ) 5.    “ Itulah hukum – hukum Allah , maka janganlah kamu melanggarnya. Dan barang siapa yang melanggar hukum – hukum Allah , mereka itulah orang – orang yang Zalim. “   ( Al Baqarah , 2 : 229 ,  Ath Thalaaq , 65 : 1 , Az Zumar , 39 : 32  , Yuunus, 10 : 17 , Al Maa-idah , 5 : 39 ) , Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada-mu supaya kamu memahami-nya.” ( Al Baqarah , 2 : 242 ) , ( Baca Al Baqarah , 2 : 226 – 242 ) 6.    DLL.

Wallahu ta'ala a'lam bish shawab

(sholawat , hamdallah , aamiin !)

Wassalamu'alaikum warohmatullahi Wa Barokatuuh !
ttd.mas Iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar